youngster.id - Facebook menyiapkan tiga strategi untuk meminimalkan penyebaran hoaks virus corona. Termasuk membuat fitur cek fakta dan memblokir konten yang memuat kabar bohong. Perusahaan juga bekerja sama dengan pihak ketiga seperti media lokal untuk mengecek fakta.
“Mereka menandai (konten) yang misinformasi dan yang muncul mengenai covid-19,” kata Ruben Hattari Public Policy Lead Facebook Indonesia baru-baru ini di Jakarta.
Menurut dia, konten terkait virus corona yang terbukti hoaks maka distribusinya akan diturunkan hingga 80%. Dengan begitu, sulit bagi pengguna menemukan konten tersebut. Jika pengguna menemukan hoaks tersebut, konten sudah ditandai, sehingga masyarakat bisa mengetahui unggahan mana saja yang merupakan kabar bohong.
Strategi lainnya, perusahaan bakal menghapus konten bermuatan hoaks virus corona. “Karena kami melihat bahwa konten misinformasi itu melanggar standar komunitas, maka tentu akan kami hapus (konten tersebut),” ujar dia.
Selain itu, perusahaan melarang iklan masker medis dan obat penangkal virus corona. Facebook juga melarang iklan-iklan alat kesehatan seperti masker yang menjamin 100% dapat mencegah virus corona. Perusahaan juga menemukan beberapa akun penjual masker tersebut mematok harga cukup tinggi. Kebijakan ini juga diterapkan oleh kantor pusat Facebook. “Itu sudah mulai dilakukan secara bertahap di Indonesia. Semoga bisa lebih agresif,” ujar Ruben.
Perusahaan mengimbau pengguna melaporkan iklan masker medis maupun obat penangkal virus corona yang ditemukan di platform. “Silahkan dilaporkan kepada kami, sesuai dengan kebijakan global, kami akan menghapus konten tersebut,” pungkas Ruben.
STEVY WIDIA
Discussion about this post