Fintech Academy, Upaya Meningkatkan Ketersediaan SDM Dibidang Teknologi Financial

Penandatanganan kerja sama antara Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr A Prasetyantoko dengan Presiden Direktur OVO yang juga Co-Founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Layanan financial technology (fintech) tengah bertumbuh pesat. Indonesia telah menjadi salah satu negara dengan jumlah startup fintech terbesar di ASEAN. Sayangnya, ketersediaan sumber daya manusia di bidang teknologi ini masih belum bisa memenuhi permintaan  industri.

Menanggapi hal itu, Unika Atma Jaya, OVO, dan Bareksa Luncurkan Fintech Academy . Inisiatif yang merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka ini menjadi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan siap menjadi ujung tombak bergeraknya roda ekonomi digital Indonesia.

Rektor Unika Atma Jaya, Dr A Prasetyantoko menyatakan, Unika Atma Jaya, OVO dan Bareksa secara aktif berkontribusi terhadap pendidikan Indonesia dan industri fintech, melalui pembentukan kurikulum yang mengacu pada perkembangan industri.

“Kami berkomitmen mengembangkan kurikulum fintech yang komprehensif, tidak hanya mata kuliah namun juga kesempatan untuk belajar langsung dari perusahaan fintech terbaik Indonesia dan mendapatkan mentor sesuai bidang eksplorasi yang dipilih,” katanya Rektor pada peluncuran Fintech Academy, Selasa (16/2/2021).

Peluncuran Fintech Academy ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Dr A Prasetyantoko dengan Presiden Direktur OVO yang juga Co-Founder dan CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra serta disaksikan oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Nizam.

Karaniya menjelaskan, Fintech Academy merupakan bentuk nyata atensi OVO dan Bareksa dalam menjawab masalah utama sumber daya manusia di industri fintech. untuk itu Fintech Academy dapat menjadi wadah untuk mempersiapkan dan mencetak sumber daya manusia untuk industri fintech, khususnya kepada Generasi Z di Indonesia yang saat ini jumlahnya mencapai 27,94 persen.

“Fintech Academy merupakan cara untuk menyiapkan SDM yang “siap-kerja” untuk mengantisipasi perkembangan fintech yang pesat di Indonesia. Harapan kami kolaborasi ini dapat menjadikan Gen Z tidak hanya menjadi konsumen digital, namun menjadi generasi yang dapat memberikan inovasi dalam industri fintech dan dapat mengatasi masalah kesenjangan SDM di industri ini yang perlu ditangani secara kolaboratif,” kata Karaniya.

Hal ini ditegaskan juga oleh Prof Nizam yang mengatakan,  transformasi ekonomi digital telah membawa Indonesia ke dalam lompatan – lompatan baru di dalam pembangunan ekonomi. Riset McKinsey menyatakan teknologi digital, terutama Artificial Intelligence (AI) dan Fintech di dalamnya, berpotensi meningkatkan PDB nasional hingga 12%-18% dengan nilai mencapai US$366 miliar dalam 10 tahun ke depan.

“Untuk mencapai potensi yang sangat besar ini, kebutuhan kompetensi di bidang ekonomi digital, terutama fintech, akan sangat dibutuhkan masyarakat dan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Harapan kami program Fintech Academy dapat menjadi bagian program kampus merdeka untuk membangun talenta sumber manusia unggul untuk Indonesia maju, Indonesia jaya,” kata Prof Nizam.

Pada tahap awal, Unika Atma Jaya, OVO, dan Bareksa akan memulai Fintech Academy dengan memberikan mata kuliah fintech dengan materi seperti big data, blockchain, e-money, e-investment, insurtech, P2P Lending, alternative credit scoring, dan lain-lain yang akan dibawakan langsung oleh pakar fintech dari OVO dan Bareksa.

Sesi mata kuliah fintech akan terbagi dalam sesi kuliah umum dan MOOC (Massive Open Online Courses / perkuliahan daring yang menawarkan akses terbuka melalui internet) yang memberikan kesempatan pada masyarakat untuk mengakses langsung materi ajar. Dalam jangka panjang, Fintech Academy akan mengembangkan Early Learning Program (ELP) Fintech untuk anak SMA, program magang di fintech, dan membuat program inkubasi startup untuk mahasiswa.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version