Fintech Amartha Galang Pendanaan Seri B

Amartha

Tim Leader Amartha. (Foto: istimewa)

youngster.id - Perusahaan teknologi finansial pembiayaan (fintech lending), PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) tengah menggalang pendanaan seri B. Saat ini, Amartha telah menyalurkan pinjaman Rp 1,53 trilun kepada lebih dari 320 ribu peminjam (borrower) di Jawa dan Sulawesi. Tingkat wan-prestasi (TWP) atau disebut rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) Amartha pun sekitar 0,85%.

Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto mengatakan, investasi itu didapat dari investor lokal dan asing. Hanya, ia belum mau berkomentar perihal nilainya karena akan diumumkan secara resmi sesegera mungkin. “Salah satunya dari Line Ventures,” kata Aria dalam keterangannya Rabu (6/11/2019) di Jakarta.

Aria juga enggan menjelaskan penggunaan dana segar tersebut. Ia hanya mengungkapkan bahwa Amartha akan memperluas pasar ke Sumatera pada tahun depan. Tahun ini, Amartha juga berencana meluncurkan fitur investasi yakni reksa dana dan auto invest bagi para pemberi pinjaman (lender). Kedua fitur ini untuk mengoptimalkan dana lender yang ada di Amartha.

Dia menilai, risiko investasi reksa dana relatif kecil dibanding lainnya, seperti saham. Selain itu, fitur auto invest memudahkan lender memilih investasi yang sesuai dan menguntungkan. “Sebagai lender, dia akan memilih untuk mendapatkan fitur itu (reksa dana) atau tidak,” kata Aria.

Amartha pun melakukan riset bersama dengan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM). Riset itu dilakukan terhadap 88 responden—yang merupakan peminjam di Amartha—di Bandung, Bogor, Subang, Sukabumi, Banyumas, Klaten, Kediri, dan Mojokerto pada Juli lalu. Amartha rutin mengadakan pertemuan majelis atau kelompok mitra beranggotakan 10-25 orang setiap pekan untuk memberi pendampingan dan pendidikan terkait tata kelola usaha dan keuangan.

Berdasarkan riset tersebut, pendanaan dan pendampingan usaha Amartha meningkatkan pendapatan peminjam hingga tujuh kali lipat. Sekretaris Eksekutif CfDS UGM Dewa Ayu Diah Angendari mengatakan, 94 % mitra Amartha merasa lebih sejahtera setelah bergabung. Penghasilan mereka juga meningkat dari Rp 1-2 juta menjadi Rp 5-10 juta per bulan. Kenaikan penghasilan peminjam berbeda-beda di setiap wilayah. Di Klaten, peningkatannya bisa mencapai tujuh kali lipat. Sedangkan Bogor, Bandung, dan Banyumas masing-masing enam, lima, dan empat kali lipat.

STEVY WIDIA

Exit mobile version