Fintech Crowdo Gandeng eFishery Untuk Masuk ke Sektor Perikanan

TaniHub x eFishery

Salah satu lokasi mitra eFishery. (Foto: istimewa/efishery)

youngster.id - Startup fintech lending Crowdo menggaet startup di bidang perikanan, eFishery. Crowdo mengklaim, ini kolaborasi pertama di ASEAN antara neobank dengan platform perikanan berbasis teknologi atau aquaculture intelligence.

Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia Daniel Silalahi mengatakan, layanan itu memungkinkan UKM melakukan transaksi rantai pasokan secara online sambil menerima rekomendasi khusus untuk produk pembiayaan dan perbankan.

“Pembudi daya ikan dan eFishery dapat berfokus pada peningkatan teknologi budidaya, sementara solusi Crowdo akan dimanfaatkan untuk mempercepat bisnis mereka sejak hari pertama,” katanya dalam siaran pers, Senin (17/5/2021).

Layanan yang dikolaborasikan yakni neobank. Ini termasuk mesin penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), proses underwriting yang sepenuhnya digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.

Ia mengklaim layanan yang dikolaborasikan yakni neobank. Ini termasuk mesin penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), proses underwriting yang sepenuhnya digital, akses ke pendanaan, dan platform digitalisasi rantai pasokan.

Crowdo akan memperkuat program Kabayan atau Kasih, Bayar Nanti dari eFisheryFund. Kabayan merupakan program pembelian keperluan budidaya dari eFishery seperti eFisheryFeeder dan pakan ikan, dengan sistem tenor. Dalam hal ini, Crowdo memberikan fasilitas pinjaman langsung kepada pembudi daya melalui fitur Kabayan.

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyampaikan, pembudi daya ikan selama ini kesulitan mendapatkan pembiayaan, karena pola bisnis dianggap memberikan risiko tidak pasti (uncertain risk). “Padahal dengan pendekatan yang tepat, bisnis budidaya ikan bisa sangat menguntungkan,” ujar dia.

Menurut Gibran, data Direktorat Jenderal Perikanan dan Budidaya menunjukkan, pandemi Covid-19 berdampak negatif terhadap margin pembudidaya ikan dan udang 20-30%. Ini karena penurunan harga eceran dan kenaikan biaya. Situasi itu berdampak negatif pada situasi pembudidaya ikan yang membutuhkan lebih banyak modal untuk membeli pakan ikan. Di satu sisi, konsumsi pasar semakin menurun.

Untuk itu, eFishery menghubungkan pembudidaya dengan institusi keuangan dan membuka akses terhadap pembiayaan. “Kerja sama dengan Crowdo diharapkan mampu memberikan dukungan bagi para pembudidaya dalam meningkatkan usaha budidaya dan pada akhirnya industri perikanan bisa lebih produktif,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version