youngster.id - Startup teknologi finansial pembiayaan (fintech lending) Lumbung Dana berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyiapkan pinjaman Rp 10 triliun kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kedua perusahaan ini menyasar satu juta UMKM.
Pendiri sekaligus Komisaris Utama Lumbung Dana Rico Rustombi mengatakan, kerja sama itu membuka akses untuk memperluas penyaluran pinjaman kepada UMKM. Lumbung Dana berfokus menyasar UMKM yang terkena dampak pandemi Covid-19. Pinjaman yang diberikan Rp 10 juta hingga Rp 2 miliar, dengan tenor tiga sampai 12 bulan.
“Tidak sedikit UMKM, yang banyak menyerap tenaga kerja, terpaksa gulung tikar dan terpuruk,” ujar Rico dikutip dari siaran pers, Rabu (18/11/2020).
Berdasarkan situs resmi, Lumbung Dana sudah menyalurkan Rp 6 miliar lebih pinjaman kepada individu maupun UMKM. Pembiayaan yang masih berjalan (outstanding) Rp 627,5 juta. Kini, Lumbung Dana menandatangani perjanjian prakontraktual atau head of agreement (HoA) Rp 10 triliun untuk pembiayaan pembangunan jaringan gas untuk pelanggan UMKM dan retail di Jawa Barat.
Pelaku usaha yang disasar merupakan pelanggan jaringan gas Jabar Energy. Jabar Energy merupakan anak usaha Jasa Sarana.
Direktur Investasi Jasa Sarana Indrawan Sumantri mengatakan bahwa kolaborasi ini untuk mengurangi ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, selama ini penyaluran gas alam ke perumahan masih mengandalkan APBD.
“Selama ini harus menunggu anggaran Jabar Energy. Sekarang pelanggan memiliki alternatif pembiayaan, sehingga waktu pemasangan lebih cepat,” kata Indrawan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post