Frisian Flag Perluas Jangkauan Gerakan Nusantara 2018 Ke Indonesia Timur

PT Frisian Flag Indonesia menggelar program Gerakan Nusantara 2018. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - PT Frisian Flag Indonesia (FFI) meluncurkan program Gerakan Nusantara (MiNUm Susu TiAp Hari uNTuk Anak CeRdas Aktif Indonesia) sebagai tanda dimulainya penyelenggaraan program di tahun keenam.

“Kesuksesan Gerakan Nusantara ini pun turut meningkatkan keyakinan Frisian Flag Indonesia meneruskan dan menguatkan pelaksanaan program di Indonesia bagian barat dan memperluas jangkauan program ke Indonesia bagian Timur untuk mengedukasi tentang pentingnya perilaku gizi positif,” kata Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia dalam keterangannya, Sabtu (8/9/2018) di Jakarta.

Dia menjelaskan, Gerakan Nusantara 2018 berfokus pada peningkatan kemandirian pelaksanaan program edukasi dan melanjutkan program Training of Trainers (ToT) yang secara signifikan meningkatkan kapasitas guru dalam pemahaman edukasi gizi. Pemahaman guru yang lebih baik dinilai dapat meningkatkan kualitas edukasi gizi dan menghasilkan perkembangan perubahan komponen PSP siswa akan gizi kearah yang lebih baik.

Program Gerakan Nusantara berhasil menjangkau 520,815 peserta didik kelas 3, 4, dan 5 serta 2,254 guru di delapan propinsi dan 24 kota/kabupaten pada penyelenggaraannya tahun 2017. Tahun ini, Frisian Flag Indonesia akan melebarkan area jangkauan ke Indonesia Timur yaitu Kota/Kabupaten Sorong, Kota/Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, juga ke Kota/Kabupaten Malang, Kota/ Kabupaten Tangerang Selatan, Kota/Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Depok dan Kota/Kabupaten Bekasi yang direncanakan menjangkau lebih dari 700,000 siswa dan memberikan training ke ratusan guru.

“Frisian Flag Indonesia berharap Program Gerakan NUSANTARA dan kerja sama yang dilakukan oleh berbagai pihak yang antara lain ialah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemberdayaan Wanita dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan Terkait, PKGK UI dan seluruh guru di Indonesia dapat mendukung pembentukan keluarga Indonesia yang kuat sesuai dengan brand value kami yaitu Building Strong Families,” pungkas Andrew.

Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Ir. Ahmad Syafiq mengatakan, optimisme untuk melanjutkan program ToT ini berangkat dari hasil studi tentang PSP siswa yang dilakukan setiap tahunnya oleh FFI bersama dengan Pusat Kajian Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Indonesia.

“Untuk mengukur kesuksesan program Gerakan Nusantara, kami melakukan studi Pengetahuan, Sikap dan Perilaku secara berkelanjutan. Studi ini menunjukkan bahwa sejak 5 tahun program ini berhasil untuk mengubah Pengetahuan, Sikap dan Perilaku siswa akan gizi meningkat. Secara khusus PSP menunjukkan peningkatan di tahun 2017, yakni sejak diadakannya program Training of Trainers yang dilaksanakan pertama kalinya dan dicanangkan untuk para guru,” katanya.

Tahun ini, Frisian Flag Indonesia juga bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (KemenPPPA) Anak Bidang Tumbuh Kembang Anak untuk dukung menyelaraskan program Gerakan NUSANTARA dengan program Sekolah Ramah Anak yang diinisiasi oleh KemenPPPA.

”Salah satu indikator sekolah ramah anak adalah akses kepada makanan bergizi agar anak mendapatkan asupan makanan bergizi yang baik tidak hanya di rumah namun juga disekolah. Program Gerakan NUSANTARA dilihat menjadi suatu gerakan tepat yang mendukung pelaksanaan Sekolah Ramah Anak. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pun melihat ada potensi kerja sama yang baik antara program Gerakan NUSANTARA dengan program Sekolah Ramah Anak,” ungkap Elvi Hendrani Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan, Kreativitas dan Budaya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version