Fuse Peroleh Pendanaan Seri B

Fuse CEO and COO

Capai Target, Fuse Insurtech Bukukan Premi Lebih dari Rp 1,5 Triliun (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan insurtech di Indonesia Fuse mengumumkan perolehan pendanaan Seri B. Pendanaan dipimpin oleh GGV Capital dengan partisipasi investor terdahulu, termasuk East Ventures (growth fund), SMDV, Golden Gate Ventures, Heyokha Brothers, Emtek, dan lain-lain. Namun, sayangnya, tidak disebutkan jumlah pendanaannya.

“Kami selalu fokus di inovasi produk dan platform dan akan terus berinvestasi di pengembangan produk dan platform yang membuat asuransi lebih mudah diakses dan terjangkau untuk semuanya di Asia Tenggara. Tujuh perusahaan asuransi telah memilih Fuse sebagai mitra strategis insurtech mereka di Indonesia. Kami akan mempercepat replikasi pengalaman sukses kami di model Mitra Agen dan asuransi mikro ke daerah lain di Asia Tenggara, selain Indonesia dan Vietnam,” kata Andy Yeung, Founder dan CEO Fuse dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/8/2021).

Saat ini, Fuse bermitra dengan lebih dari 30 perusahaan asuransi dan lebih dari 300  produk asuransi di platform yang mencakup semua hal, dari benefit pegawai sampai asuransi digital yang tersedia di situs e-commerce.

Menurut Andy, Fuse akan menggunakan dana baru ini untuk inovasi produk dan platform dan ekspansi ke pasar lainnya di Asia Tenggara.

Sejak diluncurkan pada tahun 2017, diklaim Andy, Fuse adalah perusahaan insurtech pertama di Indonesia yang mempelopori model berbasis agen (agent-focused model) untuk menyelesaikan permasalahan kepercayaan last mile (last mile trust gap) di negeri ini. Sekitar 97% orang Indonesia tidak memiliki asuransi atau tidak percaya dengan sistem yang ada saat ini.

Perusahaan ini didirikan oleh dua veteran industri Andy Yeung dan Ivan Sunandar, didukung oleh tim yang beragam, baik yang berlatar belakang teknologi maupun asuransi.

Menawarkan pengalaman digital sepenuhnya dengan pengurusan premi instan dan proses klaim yang cepat, perusahaan saat ini memiliki lebih dari 50.000 mitra agen di platform-nya. Total Pendapatan Premi Bruto (GWP) melebihi US$50 juta (setara Rp 720 miliar) di tahun 2020, membuatnya menjadi perusahaan insurtech terbesar di Indonesia.

Jenny Lee, Managing Partner GGV Capital mengatakan Fuse sebagai investasi insurtech memiliki pendekatan yang dirasa paling bijaksana untuk distribusi asuransi di kawasan ini.

“Pengalaman kami di pasar negara berkembang lainnya menyarankan adanya ‘defisit kepercayaan’ di komunitas lokal yang dapat dijembatani oleh pemimpin lokal. Mereka berfungsi sebagai simpul terpercaya di area lokal ini. Seperti halnya bagaimana pemilik warung menjembatani antara merk FMCG dan konsumen, mitra agen Fuse dapat menjembatani ‘defisit kepercayaan’ antara merk asuransi dan  konsumen. Untuk melengkapi model agen, Fuse juga menjalankan strategi distribusi lainnya yang semuanya telah mencapai traksi yang mengesankan,” kata Lee.

Sementara itu, Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures mengatakan pandemi COVID-19, 2020 adalah tahun yang sangat menantang bagi bisnis secara global dan di Kawasan ini. Meskipun begitu, East Ventures sangat terkesan melihat Fuse berkembang lebih dari 250% setiap tahunnya untuk mencapai angka lebih dari Rp 720 miliar (USD 50 juta) untuk Pendapatan Premi Bruto (GWP).

“Kami percaya mereka akan berkembang lebih besar lagi di tahun 2021 dan seterusnya, dan kami berkomitmen mendukung Fuse untuk mereplikasi suksesnya di negara Asia Tenggara lainnya,” imbuh Roderick.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version