Garap Dua Segmen Pasar, Bisnis VENTENY Bertumbuh 200%

Aplikasi VENTENY

Target menjadi employee super-app di tahun 2022, VENTENY meluncurkan aplikasinya di platform iOS (Foto: Istimewa)

youngster.id - Setelah hadir di Indonesia tahun 2019, VENTENY saat ini sudah memiliki 180.000 exclusive members yang berasal dari lebih dari 140 perusahaan atau corporate partners. Basis pengguna tersebut berkontribusi pada pendapatan perusahaan yang tumbuh hingga 200% di tahun 2021.

VP Brand Communication VENTENY Riko Simanjuntak menjelaskan strategi perusahaannya. VENTENY secara simultan menggarap dua segmen, yaitu korporasi (B2B) dan  business-to-business-to-employee (B2B2E).

Bagi segmen korporasi (B2B), Business Acceleration Program jadi andalan, yaitu akses pembiayaan bagi perusahaan untuk meningkatkan bisnisnya. “Perusahaan menengah dan kecil masih sering kesulitan mendapatkan modal, biasanya karena keterbatasan memenuhi syarat-syarat pembiayaan yang dianggap rumit. Untuk itu VENTENY menjadi penghubung bagi keduanya.” jelas Riko, dalam keterangannya, Kamis (16/12/2021).

Sementara bagi segmen kedua, yaitu B2B2E, VENTENY berkomitmen menjadi employee super-app yang menjawab kebutuhan personal karyawan. Terkait dengan target menjadi employee super-app  di tahun 2022, VENTENY meluncurkan aplikasinya di platform iOS.

“Kami punya V-Merchant untuk kebutuhan gaya hidup, V-Academy untuk pengembangan skill, dan belakangan ini ditambah V-Insurance untuk penyediaan asuransi. Ketiga layanan tersebut bisa digunakan setiap karyawan langsung dari aplikasi. Selain tiga layanan tersebut, ada juga layanan V-Nancial yaitu fasilitas penyaluran dana dari perusahaan yang bisa dimanfaatkan karyawan secara khusus setelah perusahaannya bekerjasama dengan VENTENY. Biasanya berguna untuk dana darurat,” papar Riko.

Terkait prospek bisnis di tahun 2022, VENTENY menilai wilayah Asia Tenggara merupakan market yang cemerlang, di mana perusahaan kecil dan menengah (Small to Medium Company) berpotensi menjadi tulang punggung perekonomian negara. Menurut data Asian Development Bank, kontribusi perusahaan SME di Indonesia terhadap GDP (Gross Domestic Product) mencapai 61%. Perusahaan SME dinilai dapat menyerap jutaan tenaga kerja. Situasi tersebut melahirkan lebih banyak tantangan lain, seperti kompetisi menjaring talent terbaik, retensi karyawan, masalah produktivitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat.

“Dalam beberapa tahun ke depan, SME akan menjadi pusat perekonomian, jika SME berkembang, maka perekonomian negara ikut berkembang. Karyawan merupakan penggerak utama bisnis perusahaan, untuk itu perusahaan perlu lebih fokus dalam menjaga motivasi dan kebahagiaan mereka sebagai individu. Perusahaan harus lebih terbuka menerapkan inisiatif-inisiatif yang menyasar tantangan tersebut. Di sini lah VENTENY hadir untuk menjadi solusi bagi perusahaan tanpa harus mengeluarkan budget besar dan tenaga besar untuk membangun sistem” kata Founder dan CEO Group VENTENY Junichiro Waide.

Di tahun 2022, VENTENY berencana melakukan berbagai strategi yang masif dengan fokus utama menggarap segmen B2B2E. Pertama, VENTENY akan mengupayakan pemerataan layanannya di daerah-daerah lain di Indonesia, yaitu Jawa Timur, Sumatera, Bali, Kalimantan, hingga Indonesia Timur, melengkapi area jangkauan VENTENY saat ini yang sudah ada, yaitu Jabodetabek, Palembang, Lampung, Surabaya, dan Banjarmasin.

Kedua, VENTENY tengah mempersiapkan program My Benefits, yang didesain khusus berdasarkan orientasi divisi HR (Human Resources) atau SDM (Sumber Daya Manusia) di perusahaan. Selama ini, divisi HRD kerap menemui dilema dalam menemukan titik tengah antara kebutuhan karyawan dan kemampuan perusahaan, biasanya karena anggaran dan sumber daya yang terbatas.

“My Benefits mengusung skema subscription yang dibayarkan perusahaan untuk para karyawannya. Karyawan dapat menggunakan fitur-fitur VENTENY yang eksklusif, dan tidak bisa dinikmati pengguna biasa. Hal ini dapat membantu HRD melakukan efisiensi anggaran internal dan eksternal. Misalnya untuk anggaran pelatihan, asuransi, hingga penyediaan perks atau fasilitas-fasilitas penunjang gaya hidup,” tutup Riko.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version