Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Sambangi Semarang

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital terus bergulir di kota-kota di Indonesia.(Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Bisnis startup juga berkembang di kota Semarang. Apalagi Semarang sebagai salah satu pelopor Smart City di Indonesia, bersama Surabaya, Bandung, dan Makassar.Untuk itu Gerakan Nasional1.000 Startup Digital yang diinisiasi oleh Kibar Kreasi dan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di gelar di kota ini.

CEO Kibar Kreasi, Yansen Kamto jumlah startup di kota Semarang, mengalami perkembangan yang cukup pesar. “Di antaranya perkembangan dunia digital yang didukung dari berbagai pihak, seperti pemerintah, universitas, hingga swasta di Semarang, sehingga pesat perkembangannya,” ucap Yansen dalam siaran pers baru-baru ini.

Pendaftaran sendiri sudah dimulai secara serentak sejak 24 Juli 2016 secara nasional. Untuk ke depannya, seperti di 9 kota lainnya yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Makassar, Pontianak, dan Medan, gerakan ini mengadakan tahapan-tahapan pembimbingan.Mulai dari tahap Ignition dimana peserta akan dibentuk mindset-nya untuk membuat solusi teknologi yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah.

Kemudian, dari peserta Ignition tersebut akan dijaring 2.000 peserta yang layak untuk melanjutkan ke tahap workshop, di mana peserta diberikan bekal keahlian sesuai kebutuhan.

Setelah itu tahap hackathon yang diharapkan menghasilkan prototipe produk dari aplikasi. Lalu 500 startup memasuki tahap bootcamp, yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk.

Terakhir, 200 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan di setiap kota per tahun, sehingga dalam lima tahun akan tercipta 1.000 startup digital.

Sementara itu, Semarang akan dibantu oleh Yogyakarta dalam hal pembinaan. Dikarenakan sistem yang saling terhubung dari satu kota yang sudah memulai ke kota-kota lainnya. Pada akhirnya sistem tersebut akan membuat 1.000 startup digital saling terkoneksi dari 10 kota tuan rumah.

“Kami percaya kita bisa tembus 1.000 dengan pembinaan. Tidak ada pendanaan namun kita janjikan pembinaan yang berkelanjutan. Konsep koordinasi pertama dan satu-satunya di dunia, ini sudah diverifikasi. Semua kota akan terkoneksi dengan sistem pendampingan,” kata Yansen.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version