youngster.id - Gerakan Nasional (GN) 1000 Startup Digital melanjutkan pencarian calon startup founder di kota Malang. Keberadaan startup digital dari industri kreatif dan terbentuknya beberapa komunitas startup lokal di kota ini diyakini akan berkontribusi menciptakan Malang sebagai Smart City dan Cyber Ciy.
Malang merupakan sebagai salah satu ikon dunia kreatif di Jawa Timur. Terbukti ajang ini dihadiri sekitar 200 orang anak muda. Mereka diharapkan akan mengangkat potensi industri kreatif di kota ini. Dan berkontribusi menciptakan Malang sebagia smart city dan cyber city.
“Saya ingin selain menjadi barometer pendidikan di Indonesia, Malang juga akan menjadi barometer untuk perkembangan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital,” ucap Walikota Malang, Mochamad Anton di hadapan 200 peserta GN 1000 Startup Digital Sabtu (19/11/2016) di di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya.
Pemerintah Kota Malang itu berharap startup digital dari industri kreatif beserta komunitasnya terus tumbuh di kota ini dan tak berhenti menciptakan inovasi-inovasi yang berdayaguna tinggi bagi kehidupan masyarakat luas, dari individu, keluarga, penyedia layanan publik, hingga organisasi bisnis.
Ajang GN 1000 Startup Digital di Malang memasuki tahap Ignation. CEO AgiVest, Taufic Hidayat memaparkan ada empat sesi yang menjadi pembahasan utama dalam kegiatan ini. Dalam sesi Entrepreneur Mindset, tampil CEO PT Beon Intermedia, Danton Prabawanto memaparkan pola pikir yang harus dimiliki seorang entrepreneur dalam membangun sebuah bisnis.
Menurut Danton, Malang merupakan kota yang sangat ideal sebagai tempat lahirnya sebuah startup. Dari sisi talent source, Malang didukung oleh puluhan ribu mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan. Malang juga memiliki letak geografis dan lingkungan yang berpotensi mendukung lahirnya pemikiran dan karya kreatif. Tidak mengherankan jika Malang menjadi salah satu kota di Indonesia dengan pertumbuhan industri kreatif digital yang sangat impresif.
“Kolaborasi dengan industri dan pemerintah melalui GN 1000 Startup Digital ini diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem yang membantu startup di Malang untuk berakselerasi menjadi sebuah organisasi bisnis yang menghasilkan karya inovasi yang tidak saja berguna bagi Bangsa Indonesia, namun juga dunia,” papar Danton yang juga partner lokal Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Malang.
Dilanjutkan dengan sesi panelis oleh Fauzil Haqqi, CEO Pictalogi, Miftahul Huda, CEO Inagata serta Andy Fajar CEO Kulina yang membahas topik Think Like Founder. Sesi ini mengajak audiens untuk mengubah pola pikir layaknya seorang startup founder yang berani mengambil risiko dalam menyelesaikan masalah dengan solusi yang relevan. Ahimsa Afrizal, CEO Jejakku dipilih menjadi moderator dalam sesi panel diskusi kali ini.
Sesi ketiga merupakan presentasi dari Head of New Product RUMA, Jaka Wiradisuria. Melalui topik bertema Embracing Failure as Founders, Jaka yang pernah gagal dalam membangun startup digital bernama Valadoo berbagi cerita agar calon startup founder dapat bangkit ketika menghadapi kegagalan.
Selanjutnya, Brillyanes Sanawiri selaku Founder mavens Mitra Perkasa Brand & Innovation Agency sebagai moderatornya membahas tentang Collaboration to Create Innovation. Sesi ini mengajak peserta untuk mengetahui pentingnya kolaborasi dalam menciptakan sebuah solusi serta pentingnya peran anak muda dalam membangun startup digital yang dapat memberikan solusi untuk berbagai masalah yang ada di lingkungan.
Pada sesi kali ini hadir beberapa pakar startup yang juga menjadi penggerak beberapa komunitas penting di Indonesia, seperti Vicky Arief Herinadharma, CEO Paradise Group; Daus Gonia, Creative Director Menembus Langit, Faye Alund, Co-founder Kumpul.co dan Daniel Cahyadi, Industry Manager Google Indonesia.
GN 1000 Startup Digital sebelumnya telah menggelar acara serupa di lima kota yakni, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Semarang.
STEVY WIDIA
Discussion about this post