youngster.id - Penyedia transportasi berbasis aplikasi Go-Jek bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) meluncurkan atau launching Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi mitra pengemudi Go-Jek.
“Jadi mitra kita bisa mendapatkan kredit rumah KPR. Sebelumnya di sektor informal kan tidak bisa mendapatkan akses kepemilikan rumah, sekarang bermitra dengan Go-Jek akan mendapatkan,” kata Co-Founder sekaligus HR Director Go-Jek Monica Oudang dalam siaran pers, Selasa (9/5/2017).
Monica mengatakan saat ini program tersebut tengah berjalan. Developer perumahan memiliki lokasi yang berbeda-beda namun tergantung dari pilihan mitra-mitra Go-Jek mengambil lokasi rumah tersebut. Jadi, tidak ada batasan yang ditetapkan dari Go-Jek.
“Jadi Go-Jek bekerja sama dengan institusi developer-developer memang sudah memiliki perumahan dan kita bekerja sama dengan Bank BTN untuk menyediakan fasilitas KPR nya,” terang Monica.
Terkait syarat untuk mendapatkan KPR tersebut Monica mengungkapkan tidak ada hal yang dibebankan bagi pengemudi. Namun, pihak BTN yang menentukan persyaratannya dan Go-Jek hanya memfasilitasi.
“Tergantung bank yang menentukannya. Kini dengan bekerja dengan Go-Jek, Go-Jek bisa memberikan istilahnya history pendapatan mereka yang bisa diperhitungkan sebagai instrumen untuk mereka ajukan kepada BI untuk semacam basis untuk scoring mereka,” kata Monica.
Swadaya
Sementara itu PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membidik 200 ribu mitra layanan transporatasi daring, Go-Jek untuk menjadi debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Adapun potensi pembiayaannya diperkirakan mencapai diatas Rp2,6 triliun.
Hal itu dilakukan melalui program Go-Jek Swadaya, di mana para mitra Go-Jek yang telah bekerja sama selama setahun bisa mengajukan KPR bersubsidi maupun KPR BTN Mikro.
“Kami berharap 200 ribu mitra Go-Jek kami bisa layani dengan memberikan KPR subsidi maupun mikro sehingga mereka bisa memiliki kehidupan yang lebih baik lagi,” tutur Handayani Direktur Consumer BTN Handayani.
Ia memperkirakan, potensi penyaluran KPR dari program ini dapat mencapai diatas Rp2,6 triliun, dengan asumsi program ini diikuti oleh 20 ribu mitra.
Secara rinci, dia menjelaskan, melalui program KPR bersubsidi, mitra pengemudi Go-Jek bisa memiliki rumah dengan uang muka 1 persen dari harga rumah. Selain itu, suku bunga yang ditetapkan 5 % dan berlaku tetap (flat) selama 20 tahun.
Adapun maksimal harga rumah yang bisa dimiliki oleh pengemudi adalah Rp141 juta per unit. Tipe rumah mulai 26 sampai 31 dengan luas tanah 60 hingga 70 meter persegi.Disamping itu, menurut dia, cicilan KPR pun dapat dilakukan secara harian sebesar Rp42 ribu per hari. KPR tersebut juga dilindungi asuransi jika di kemudian hari debitur mengalami kendala dalam pembayaran cicilan.
“Ketika mereka nanti tidak melakukan pembayaran oleh sebab tertentu, misalnya tidak bekerja karena PHK maka bisa diajukan klaim asuransi,” jelasnya.
Sementara itu, KPR mikro menurut Handayani, diperuntukkan bagi renovasi rumah pekerja informal dengan nilai maksimal Rp75 juta per unit. Adapun jika ditengah jalan mitra Go-Jek beralih profesi atau meninggal dunia, menurut dia, pihaknya akan membantu menyesuaikan skema KPR debitur.
“Untuk KPR Mikro bunganya sedikit lebih tinggi dibandingkan KPR bersubsidi, yaitu 0,7 persen per bulan tetapi dengan jangka waktu 10 tahun,” ujarnya.
Handayani mengungkapkan, pada tahap awal, BTN telah melakukan uji coba pemasaran terhadap 1600 mitra Go-Jek, di mana 972 mitra diantaranya dinyatakan memenuhi kriteria kelayakan debitur. Untuk menyukseskan program ini, BTN menggandeng lebih dari 12 pengembang dengan lokasi rumah di Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok, Ciputat dan Cikarang.
“Umumnya rekan-rekan mitra Go-Jek memilih di Ciputat, Bogor, dan Cikarang,” ujarnya.
Tahun ini, BTN menargetkan penyaluran KPR bersubsidi di kisaran Rp19 triliun atau tumbuh 23 %dari tahun lalu. Sementara itu, penyaluran KPR Mikro diharapkan bisa mencapai Rp200 miliar.
STEVY WIDIA
Discussion about this post