youngster.id - Go-Jek sudah mulai menjalankan strategi ekspansi ke negara-negara Asia Tenggara. Setelah menjalankan operasinya di Vietnam dengan nama GO-VIET dan di Thailand dengan nama GET. Kini Go-Jek mulai mempersiapkan opeasional untuk melaju di Filipina.
Sejumlah media lokal memberitakan GO-JEK mulai menjajaki potensi operasional dengan pengajuan izin usaha dan menyiapkan badan usaha lokal. Dikutip dari Entrepreneur Philippines, salah satu anggota Land Transportation Franchising and Regulatory Board (LTFRB) Aileen Lizada menyebutkan bahwa GO-JEK tengah mengajukan izin sementara untuk beroperasi di Filipina, meskipun belum diakreditasi oleh LTFRB.
Tetapi jalan Go-Jek untuk masuk ke pasar Filipina dihadapkan dengan dua isu utama. Pertama soal Filipina yang ingin melindungi startup lokal dan aturan mengenai ojek (kendaraan umum roda dua) yang belum diizinkan sebagai kendaraan ride hailing.
Kehadiran startup asing dinilai bisa mematikan startup lokal Filipina. Nama-nama seperti GoLag, HirNa, Hype, MiCab, OWTO dan U-Hop adalah startup lokal yang berada di industri atau segmen yang sama dengan Grab dan GO-JEK. Lizada menyebutkan GO-JEK terlalu besar dan bisa “menghapus” layanan transportasi online di Filipina.
Jika nantinya GO-JEK beroperasi di Filipina, aturan LTFRB akan menjadi batu sandungan pertama, karena hanya mengizinkan mobil, SUV (Sports Utility Vehicles), dan AUV (Asian Utility Vehicles) sebagai kendaraan untuk ride hailing.
STEVY WIDIA
Discussion about this post