youngster.id - GoFood meluncurkan 4 fitur baru, diantaranya GoFood Pickup, GoFood Turbo, GoFood Plus, dan kolaborasi bersama Google Assistant. Ini merupakan gebrakan GoFood dalam menetapkan standar baru untuk memberikan pelanggan pengalaman berkuliner yang super cepat, mudah, dan hemat.
Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan,GoFood terus-menerus meningkatkan standar dalam melanjutkan sukses guna memenangkan hati pelanggan. Oleh karena itu, awal tahun ini kami meluncurkan empat fitur sekaligus yang menjadi standar baru di industri layanan pesan-antar makanan.
“Kami memahami salah satu pain points pengguna adalah menunggu makanan untuk bisa segera disantap saat itu juga, bahkan jika sedang dalam perjalanan. Berangkat dari hal tersebut, fitur Pickup kami hadirkan agar pelanggan punya pilihan untuk mengambil langsung kuliner favorit di restoran dengan lebih nyaman dan bebas antre,” kata Catherine dalam keterangannya, Jumat (17/1/2020) di Jakarta.
Selain GoFood Pickup, bagian dari ekosistem Gojek ini juga menghadirkan GoFood Turbo untuk pesan banyak menu dari merchant berbeda dalam satu pesanan. Lalu GoFood Plus, paket berlangganan potongan harga langsung.
Selain itu, GoFood juga berkolaborasi dengan Google untuk memudahkan pelanggan bisa pesan makanan dan memeriksa status pesanan cukup dengan mengucapkan perintah ke layanan bantuan Google Assistant.
Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan, GoFood merupakan salah satu produk utama dari layanan Gojek. Saat ini total order GoFood telah mencapai lebih dari 50 juta per bulan.
“Keempat fitur GoFood yang diluncurkan awal tahun ini merupakan salah satu strategi kami, tidak hanya untuk meningkatkan kepuasan tetapi juga loyalitas pelanggan yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan jangka panjang Gojek ke depan,” katanya.
Hasil riset Nielsen Singapura menyebutkan bahwa 84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan menganggap GoFood menawarkan layanan terbaik di Indonesia, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri (39%).
STEVY WIDIA