youngster.id - Raksasa aplikasi transportasi dan pembayaran Gojek dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan merger dengan Tokopedia. Kedua perusahaan rintisan Indonesia ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.
Diberitakan Bloomberg, kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan gabungan ini juga akan berencana go public di pasar modal AS dan Indonesia.
Entitas hasil merger ini akan menciptakan perusahaan internet raksasa di Indonesia dengan nilai gabungan lebih dari US$18 miliar (Rp252 triliun dengan kurs Rp14.000). Bisnis perusahaan gabungan ini akan mencakup pemesanan kendaraan dan pembayaran hingga belanja serta pengiriman online, layaknya perusahaan versi lokal dari gabungan Uber Technologies Inc., PayPal Holdings Inc., Amazon.com Inc., dan DoorDash Inc.
Masayoshi Son, mendukung rencana merger antara Gojek dan Tokopedia yang juga didanai oleh SoftBank. Kedua pionir teknologi dalam negeri ini memiliki investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.
Perwakilan Gojek dan Tokopedia belum memberikan komentar mengenai rencana merger ini.
Jika terjadi gabungan Gojek dan Tokopedia akan mendominasi di Indonesia. Sementara itu, pencatatan saham di AS akan memberikan alternatif kepada investor global selain saham Sea Ltd., satu-satunya perusahaan internet besar Asia Tenggara yang terdaftar di bursa AS.
Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.
Tokopedia mengatakan bulan lalu pihaknya mempekerjakan Morgan Stanley dan Citigroup Inc. sebagai penasihat untuk membantu mempercepat rencananya untuk go public.
STEVY WIDIA
Discussion about this post