youngster.id - Dalam riset Momentum Works bertajuk ‘Food Delivery Platforms in Southeast Asia’, nilai transaksi bruto atau GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara diperkirakan US$ 11,9 miliar pada 2020, Indonesia berkontribusi paling besar.Gojek menerapkan skema bagi hasil yang baru untuk mitra (merchant) GoFood. Besarannya naik dari 12% + Rp 5.000 menjadi 20% + Rp 1.000. Skema tersebut berlaku untuk mitra yang bergabung secara efektif per 5 Maret. Merchant yang mendaftar melalui aplikasi GoBiz pada periode 25 Januari – 4 Maret juga bisa mengubah ke skema komisi yang baru.
VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina menjelaskan, kenaikan biaya bagi hasil itu untuk mendorong keberlansungan usaha mitra. Selain itu, untuk menjawab aspirasi merchant. “Ini sejalan dengan komitmen GoFood untuk terus mengutamakan pertumbuhan bisnis mitra usaha terutama pelaku UMKM kuliner. Ini agar GoFood dapat terus mengupayakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Rosel dalam keterangannya, Jumat (19/3/2021).
Menurut dia, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh mitra dengan penerapan skema komisi baru tersebut. “Ini termasuk kesempatan subsidi pendanaan yang lebih besar dari GoFood untuk mengikuti program dan kampanye promosi rutin,” ujar dia.
Sebelumnya, co-CEO Gojek Kevin Aluwi menyebutkan bahwa GoFood tumbuh 20 kali lipat dalam empat tahun terakhir. Selain itu, mencatatkan kontribusi margin positif pada 2020. Untuk itu perusahaan bakal berfokus mengembangkan bisnis pesan-antar makanan GoFood dan kebutuhan pokok (groceries) pada 2021.
“Kami memperkirakan pertumbuhan yang kuat di bagian paling penting dari portofolio produk yang lebih kuat,” kata dia saat wawancara virtual dalam program Squawk Box CNBC belum lama ini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post