youngster.id - Gojek merombak jajaran pimpinan alias chief level. Langkah ini untuk memperkuat portofolio dua bisnis besar yakni beragam layanan di aplikasi dan finansial. Dua Co-CEO yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo akan berbagi tugas. Sementara CEO GoPay Aldi Haryopratomo akan mundur per Januari 2021.
Kevin akan berfokus memimpin layanan Gojek, sementara Andre memimpin lini bisnis pembayaran digital dan finansial.
Penguatan fokus manajemen ini efektif per Januari 2021, dan tidak berdampak terhadap struktur organisasi secara grup. “Kami akan melanjutkan peran sebagai Co-CEO Gojek Group, namun masing-masing memiliki ruang lingkup dan tanggung jawab yang lebih spesifik ke depan,” kata Kevin dan Andre dalam pernyataan resminya, Rabu (18/11/2020).
Menurut keduanya, langkah ini bertujuan meningkatkan fokus dan kecepatan perusahaan dalam mengembangkan produk. “Guna terus mendorong pertumbuhan ini, kami harus memiliki struktur yang tepat untuk memastikan kesiapan perusahaan dalam menyongsong masa yang akan datang. Ini waktu yang tepat untuk melihat kembali bisnis dan memastikan Gojek dapat berjalan semakin optimal,” kata keduanya.
Mereka menilai, dua bisnis besar yakni layanan di bawah merek (brand) Gojek dan finansial tumbuh semakin kuat. Sedangkan pada setiap portofolio membutuhkan keahlian dan fokus yang berbeda. Oleh karena itu, Gojek memutuskan untuk mengoptimalkan tim agar bisa memaksimalkan pertumbuhan di kedua bisnis tersebut.
Andre akan memimpin tiga unit usaha yaitu pembayaran digital atau GoPay, layanan jasa keuangan seperti paylater, serta solusi business to business (B2B) dan merchant. Sementara Chief Operating Officer Gojek Hans Patuwo akan beralih memimpin GoPay. Lalu, Head of Merchants Gojek Ryu Suliawan bakal mengomando solusi B2B dan merchant.
“Setelah kinerja luar biasa selama tiga tahun membangun bisnis pembayaran, Aldi akan mundur dari perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, GoPay berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari cara masyarakat Indonesia bertransaksi,” kata Andre.
Saat ini, layanan inti Gojek sudah mencetak margin kontribusi (margin contribution) positif pada 2020. Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) juga tumbuh 10% menjadi US$ 12 miliar atau Rp 170 triliun sejak awal tahun. Transaksi GoPay meningkat 2,7 kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) per Oktober.
STEVY WIDIA
Discussion about this post