Google Ajak Generasi Muda Tangkas Dan Cermat Di Dunia Maya

Google Indonesia meluncurkan program Tangkas Berinternet. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Internet telah banyak memberikan manfaat bagi para penggunanya. Menyikapi hal itu, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Aman Berinternet Sedunia yang jatuh setiap 11 Februari, Google Indonesia meluncurkan program Tangkas Berinternet (#TangkasBerinternet).

Ini adalah program global literasi digital dan keamanan online dari Google yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak-anak. Program Tangkas Berinternet memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orang tua, situs terkait literasi digital, dan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua.

Bersama dengan Yayasan Sejiwa dan Indonesia Online Child Protection (ID-COP) dan didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemen PPA), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo), dan Siberkreasi; Google Indonesia

Putri Alam, Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Google Indonesia menuturkan, di moment Safer Internet Day, gerakan bersama ini untuk membantu memaksimalkan yang terbaik dari teknologi untuk anak-anak dan keluarga, sekaligus meminimalisir resikonya.

“Untuk itu, program ini memuat 5 topik penting agar anak-anak Cerdas, Cermat, Tangguh Bijak dan Berani Berinternet. Selain lima topik tersebut, Tangkas Berinternet juga menyediakan permainan berbasis web yang dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital dan keamanan online kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua,” kata Putri pada peluncuran Program TangkasBerinternet Senin (10/2/2020) di Gedung Kemendikbud, Jakarta.

Bersama dengan Yayasan Sejiwa, program Tangkas Berinternet juga akan menyelenggarakan pelatihan untuk guru dan orang tua di 5 kota di Indonesia.

Diena Haryana, Pendiri Yayasan Sejiwa, menambahkan, berdasarkan pengalaman melihat bentuk bullying sebagai permasalahan yang signifikan dalam dunia pendidikan.

“Terlebih lagi di era digital saat ini, internet dapat menjadi alat untuk menyebarkan kebaikan dan hal-hal positif tetapi banyak juga disalahgunakan. Kemudian apa yang harus dilakukan anak-anak ketika melihat bullying di dunia maya? Apa yang harus dilakukan untuk menghentikan penyebaran pesan berbahaya atau intimidasi dunia maya? Hal-hal ini menjadi penting untuk dimengerti agar anak-anak Indonesia bijak berinternet,” ungkapnya.

Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI juga menyampaikan pentingnya pendampingan dari orang tua dan guru dalam berinternet; beliau menyatakan, KPPA RI menyambut baik dan sangat mengapresiasi Dari Google, Yayasan Sejiwa, dan Indonesia Online Child Protection (ID-COP) yang telah meluncurkan inisiatif Tangkas Berinternet ini.

“Karena kami merasa program ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan berinternet anak – anak dengan memberikan media pembelajaran untuk guru dan orang tua terkait literasi digital. Kami juga berharap kegiatan ini dapat menghasilkan langkah – langkah positif untuk melindungi anak di internet, memberikan pencerahan, inspirasi, dan mendorong inovasi bagi kita semua. Kita (orang tua) harus dapat lebih terbuka dan melatih anak – anak untuk tidak hanya siap dalam menghadapi era digital dan Industri 4.0, tapi juga tangkas dalam berinternet agar sukses di era digital ini,” pungkasnya.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version