youngster.id - CEO Google and Alphabet Sundar Pichai menegaskan akan melakukan investasi besar untuk server dan pusat data mereka. Google juga berinvestasi untuk seluruh inovasi AI, dari infrastruktur hingga fondasinya dan layanan cloud.
“Pada tahun 2025, kami berencana untuk menginvestasikan sekitar 75 miliar dolar AS dalam belanja modal,” kata Sundar dikutip dari pidatonya di Google Cloud Next 2025 baru-baru ini di di Mandalay Bay, Las Vegas, Amerika Serikat, Jum’at (11/4/2025).
Menurut dia, jaringan platform Google tersedia di lebih dari 200 negara dan wilayah, didukung oleh lebih dari 2 juta mil jaringan kabel bawah tanah sebagai fondasi global dan tangguh untuk masa depan berbasis AI.
Sementara CEO Google Cloud Thomas Kurian menambahkan bahwa infrastruktur global Google telah berkembang menjadi 42 wilayah dengan lokasi baru di Swedia, Afrika Selatan, dan Meksiko, serta ekspansi cepat yang sedang berlangsung di Kuwait, Malaysia, dan Thailand.
“Mulai hari ini, jaringan ini — yang bergerak dengan “kecepatan Google” atau hampir tanpa latensi — untuk miliaran pengguna di seluruh dunia, kini tersedia untuk perusahaan di mana saja. Kami menyebutnya Cloud Wide Area Network (atau Cloud WAN),” papar Thomas.
Ia menjelaskan, Cloud WAN membuat jaringan privat global milik Google tersedia bagi semua pelanggan Google Cloud. Teknologi tersebut memberikan peningkatan kinerja jaringan hingga 40 persen sambil sekaligus mengurangi total biaya kepemilikan hingga 40%.
Inovasi lain yang dibawa pada kegiatan tersebut adalah dengan kehadiran TPU generasi ketujuh Google, Ironwood, yang menghadirkan efisiensi baru serta inovasi di bidang penyimpanan, jaringan, dan komputasi untuk mengoptimalkan penerapan AI.
Google juga meluncurkan model Gemini 2.5 sebagai model kecerdasan buatan yang mampu menalar sebelum merespons, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dan akurasi yang lebih baik. Jika Gemini 2.5 Pro diperuntukkan untuk kode yang kompleks, kehadiran Gemini 2.5 Flash dioptimalkan untuk penggunaan sehari-hari.
“Fitur-fitur baru ini membuat AI yang kuat menjadi lebih mudah digunakan dan terjangkau untuk kebutuhan sehari-hari, memungkinkan pelanggan membangun AI yang dapat menyelesaikan masalah kompleks dan memahami nuansa,” kata Thomas lagi.
STEVY WIDIA