youngster.id - Induk perusahaan Google Alphabet mengumumkan pendapatan pada kuartal kedua 2021. Google meraih pendapatan US$ 61,88 miliar atau setara Rp 895,5 triliun yang dibukukan ini terhitung antara April hingga Juni 2021. Pendapatan Google ini merefleksikan pertumbuhan perusahaan di kuartal 2 2021.
Pendapatan Google tercatat naik 62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Saat itu perusahaan teknologi ini membukukan pendapatan US$ 38,3 miliar. Pendapatan kuartal kedua tahun lalu disumbang oleh pendapatan operasional sebesar US$ 19,4 miliar dan laba bersih sebesar US$ 18,5 miliar.
CEO Alphabet, Sundar Pichai mengatakan, pada kuartal kedua, ada peningkatan aktivitas online di berbagai belahan dunia.
“Kami bangga layanan kami membantu begitu banyak konsumen dan bisnis. Investasi jangka panjang kami di AI dan Google Cloud membantu kami mendorong peningkatan signifikan dalam pengalaman digital semua orang,” kata Pichai yang dilansir 9to5Google, Kamis (29/7/2021).
Sebagai perbandingan, Alphabet melaporkan pendapatan US$ 55,3 miliar dan laba bersih US$17,9 miliar pada kuartal dua tahun 2021 ini.
Sementara itu, CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan, pendapatan kuartal kedua yang kuat, yakni sebesar US$ 61,9 miliar mencerminkan peningkatan aktivitas online konsumen dan kekuatan berbasis luas dalam pembelanjaan iklan.
“Sekali lagi, kami mendapat manfaat dari ekskusi yang sangat baik, secara menyeluruh oleh tim kami,” kata Porat.
Pada kuartal kedua 2021 ini, pendapatan iklan YouTube sebesar US$ 7 miliar. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu yakni US$ 3,81 miliar.
Pendapatan dari bisnis Google Cloud dilaporkan sebesar US$ 4,6 miliar, mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, yakni US$ 3 miliar.
Pendapatan dari layanan lain Google, termasuk di dalamnya dari hardware, Play Store, dan pendapatan non-iklan YouTube tercatat sebesar US$ 6,6 miliar. Meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar US$ 5,12 miliar.
Namun, ada layanan lain Google yang mengalami kerugian, yakni Other Bets. Other Bets meraih pendapatan US$ 192 juta dari Verily and Fiber, meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni US$ 148 juta. Namun, layanan ini masih menderita kerugian US$ 1,4 miliar. Kerugian di periode lalu sebesar US$ 1,12 miliar.
STEVY WIDIA