youngster.id - Google bakal memacu bisnis Google Cloud. Ini merupakan lini bisnis terbaru setelah mesin pencari (search engine) dan sistem operasi (OS). Di Indonesia, sederet perusahaan beken pun menjadi klien Google Cloud. Misalnya saja Traveloka, Gojek, Blackberry Messenger, dan Kurio.
“Saat ini perusaahaan hadapi tantangan untuk bergeser atau transformasi ke fase bisnis lanjutan. Ini yang Google Cloud tawarkan: inovasi yang perusahaan mau,” kata Rick Harshman Managing Director Google Cloud Asia Pacific belum lama ini.
Rick mengaku Google gencar berinvestasi di pasar Indonesia, khususnya investasi di bidang infrastruktur kabel data. Pasalnya, tantangan di pasar Indonesia dan Asia Pasifik yakni pemahaman atau adopsi perusahaan terhadap Google Cloud masih rendah.
Atas dasar itulah, di Indonesia Google Cloud menggunakan pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan pengenalan produk. Rick bilang pihaknya banyak menghabiskan investasi untuk melatih pasar dalam mengadaptasi cloud.
“Pasar di Indonesia mulai membaik tapi cloud skill masih jarang sehingga adaptasi masih rendah,” jelas Rick. Yang jelas, potensi pasar bisnis cloud sangat besar. Sebab saat ini pengguna cloud hanya 5% dari total pasar di dunia.
Ia juga menyatakan, bisnis Google Cloud bakal dijadikan umbrella product dari sederet produk Google yang sudah ada saat ini semisal G Suite dan Android.
Sebagai andalan baru mesin pencetak laba, Google Cloud terus melakukan ekspansi. Menurut Rick di tahap awal perseroan fokus menggarap pasar korporat sebagai klien. Di pasar Asia misalnya, sejumlah korporasi sudah menjadi pengguna Google Cloud. Sebut saja marketplace Carousell, penyedia layanan internet MyRepublic, perusahaan seluler asal Filipina Globe, Singapore Press Holdings dan sebagainya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post