youngster.id - Google akan membuka data center region cloud ke dua untuk wilayah Asia Tenggara di Jakarta. Hal ini diharapkan akan mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Tim Synan, Region Director South Asia Google Cloud memastikan Region Cloud Jakarta akan mulai dibuka pada paruh pertama 2020 mendatang.
“Google Cloud Region akan tersedia di Indonesia pada paruh pertama 2020. Kami bekerjakeras untuk menghadirkan segera,” kata Synan di acara Google Cloud Summit Kamis (5/9/2019) di Jakarta International Expo Center, Kemayoran.
Nantinya cloud di Indonesia akan mengkonfigurasi tiga zona ketersediaan dengan servis yang akan diberikan seperti sistem komputasi, penyimpanan, data base services dan networking services termasuk interkoneksi cloud.
Pusat data di Jakarta ini nanti akan menyediakan sistem baru milik Google Cloud yakni BigQuery. Sistem ini akan memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan pola karakter konsumen secara personal menggunakan big data yang sudah dimiliki menggunakan sistem yang sudah disediakan.
Synan menjelaskan, keunikan menggunakan cloud untuk bisnis bisa membuat perusahaan melakukan transformasi digital. Transformasi digital yang dimaksud adalah membantu perusahaan menjadi lebih mengerti dan menyediakan pelayanan sesuai dengan karakter konsumen. Selain itu, penggunaan komputasi awan ini juga dinilai akan meningkatkan bisnis proses dan meningkatkan cara melayani konsumen melalui costumer service.
Rencana ini telah diumumkan dalam konferensi Google Cloud Next di San Francisco, pada 10 April lalu. Lokasinya ditetapkan di Jakarta guna mendukung ekspansi bisnis Google secara global, khususnya di Asia. Pada kesempatan itu Google juga memperkenalkan Megawaty Khie sebagai Country Director Google Cloud untuk Indonesia.
Sementara itu, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengaku menyambut baik kehadiran Google Cloud di Indonesia. Menkominfo menegaskan dengan ramai munculnya perusahaan start-up atau rintisan, pemerintah terus mendorong data center. “Kita tidak bisa avoid cloud services [menghindari layanan cloud] terutama start-up. Dan ini future Indonesia ekonomi,” kata Rudiantara.
Dia menegaskan, pemerintah akan mengakselerasi 1.000 startup program agar bisa maju. “Google juga punya untuk memajukan start-up Indonesia untuk bisa jadi next startup. Saya kolaborasi dengan unicorn Indonesia untuk accelerate the bird of upcoming unicorn. 2019 ini akan ada 1 unicorn lagi,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Boston Consulting Group, menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur komputasi awan di Indonesia bisa berkontribusi hingga US$40 miliar (sekitar Rp566 triliun) pada PDB RI selama 2019-2023, serta menciptakan sekitar 350.000 lapangan kerja pada periode yang sama.
STEVY WIDIA
Discussion about this post