Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Google Luncurkan Beberapa Tools untuk Mendukung Guru dan Siswa dalam Proses Belajar

5 Juli 2023
in News
Reading Time: 3 mins read
Google for education

Olivia Basrin, Country Lead, Google for Education, Indonesia dan Shantanu Sinha, Vice President, Google for Education. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Google melalui program Google for Education meluncurkan berbagai alat (tools) baru yang bisa membantu menciptakan aktivitas belajar, mengajar, juga mengelola kelas lebih efektif dan efisien.

Tools itu diluncurkan sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan setiap siswa dan guru dapat memanfaatkan berbagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar-mengajar yang lebih personal, kolaboratif, mudah diakses, dan aman.

“Kami terus mengembangkan produk dan alat baru untuk membantu siswa dan guru meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam belajar dan mengajar, di mana pun lokasi mereka serta bagaimanapun mereka melakukannya.

Sebagai bagian dari komitmen ini, kami ingin memastikan setiap siswa dan guru dapat memanfaatkan berbagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar-mengajar yang lebih personal, kolaboratif, mudah diakses, dan aman,” kata Olivia Basrin, Country Lead, Google for Education, Indonesia dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).

Beberapa produk dan alat baru yang diluncurkan Google untuk mendukung guru dan siswa dalam proses belajar ini adalah: Google Classroom, Read Along, Screencast,  Google for Education App Hub, Google Meet, dan Google Workspace for Education, dan sebagainya.

Baca juga :   Moka Gaet 30 Ribu UMKM di 2019

Di Google Classroom, guru akan dapat membantu siswa mengasah kemampuan literasi melalui aktivitas membaca menggunakan Read Along. Aplikasi baru ini mempermudah guru dalam menjalankan sistem pembelajaran terdiferensiasi (differentiated learning) dan mendapatkan insight tentang progres perkembangan siswa.

Dengan fitur set latihan, tidak lama lagi guru dapat memberi setiap siswa perlakuan yang lebih relevan dengan menambahkan materi sendiri maupun menggunakan materi siap pakai yang disarankan dengan bantuan AI. Selain itu, saat membuat tugas dengan video YouTube, guru akan dapat menyisipkan pertanyaan interaktif untuk menguji pemahaman siswa saat menonton. Guru dapat menyusun pertanyaan sendiri atau tinggal memilih dan mengedit pertanyaan siap pakai yang disarankan dengan bantuan AI.

Screencast adalah fitur Chromebook yang sangat membantu kegiatan belajar-mengajar, dengan update baru yang meliputi alat demo dan kemampuan menonton screencast dengan web player pada komputer desktop atau tablet apa pun. Anda dapat menghubungkan Screencast dengan moderator cast, yang memungkinkan guru dan siswa membagikan layar mereka secara nirkabel ke sebuah layar sentral menggunakan kode akses yang aman.

Baca juga :   Raiz Invest Indonesia Luncurkan Aplikasi Investasi

Google juga memperkenalkan Google for Education App Hub, sebuah tempat terpusat untuk mencari semua aplikasi yang terhubung ke Google Workspace for Education dan Chromebook. Di Google for Education App Hub, baik guru maupun admin akan menemukan fitur yang dapat ditambahkan dengan mudah ke dalam tugas Classroom melalui add-on Classroom, berbagai alat yang dapat membantu mengefisienkan manajemen kelas dan nilai dengan integrasi SIS, dan aplikasi yang dapat disediakan dan dikelola dengan mudah dari Konsol Google Admin menggunakan lisensi aplikasi.

Google juga menghadirkan fitur baru di Google Meet. Di dalam Meet, tile pairing akan memungkinkan dua orang disetel sebagai pasangan agar keduanya disoroti saat salah satunya berbicara, misalnya seorang presenter dipasangkan dengan penerjemah bahasa isyarat. Juga, ada fitur tanya jawab dan polling ke livestream untuk mempermudah interaksi dengan audiens yang lebih besar. Sementara itu, di Education Plus, Google meningkatkan jumlah maksimal peserta Meet menjadi 1.000 sehingga pengguna dapat terhubung dengan lebih banyak warga sekolah sekaligus.

Dengan tambahan kontrol baru di Google Workspace for Education, Google memberikan akses kontekstual yang lebih baik untuk membantu admin mengatur siapa saja yang boleh mengakses aplikasi tertentu dalam sebuah organisasi dan kapan mereka boleh melakukannya.

Baca juga :   4 Fitur Smartphone Yang Cocok Bagi Aktivitas Slowcation

Selanjutnya, Google meningkatkan sistem perlindungan spam di Drive dengan memperkenalkan tampilan baru yang mempermudah pengguna untuk memilah dan memeriksa file, memutuskan apakah suatu file akan Anda anggap spam, dan melindungi diri dari konten yang berpotensi tidak pantas atau tidak diinginkan.

Pada Chromebook, ditambahkan lebih banyak lagi kontrol data ChromeOS sehingga admin dapat memberlakukan aturan untuk melarang tindakan menyalin dan menempelkan konten (misalnya dari alat berbasis AI), men-screenshot layar, dan membagikan atau mencetak layar.

Admin IT dapat membuat strategi perlindungan informasi dengan aturan yang didasarkan pada sumber atau destinasi data serta akses pengguna. Sedangkan bagi siswa dan guru, beberapa tombol privasi baru di setelan akan memberikan lebih banyak kontrol privasi dengan memungkinkan mereka menonaktifkan kamera dan mikrofon saat tidak digunakan.

“Kami percaya fitur-fitur ini akan membantu sekolah menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan produktif bagi semua siswa,” tutupnya.

 

STEVY WIDIA

Tags: Google for EducationGoogle for Education App HubGoogle Workspace for EducationProses Belajar
Previous Post

Kredivo Peroleh Pendanaan Channeling Rp1 Triliun dari Bank Mandiri

Next Post

Implementasi 5G Berkontribusi untuk Tingkatkan PDB Nasional

Related Posts

Google for education
Headline

14.700 Guru Indonesia Jadi Pendidik Tersertifikasi Google, Terbanyak di Asia Pasifik

23 Mei 2023
0
Google Workspace for Education Plus
news

Perguruan Tinggi Perlu Perkuat Ekosistem Teknologi Untuk Bisa Go Digital

26 Januari 2023
0
Digitalisasi sekolah
Headline

Digitalisasi Sekolah Penting Untuk Mengejar Ketertinggalan Pembelajaran

25 September 2021
0
Load More
Next Post
implementasi 5G

Implementasi 5G Berkontribusi untuk Tingkatkan PDB Nasional

investor kripto

Peta Persaingan Tiga Besar Pedagang Aset Kripto di Indonesia

PKT-GAMA Business Case Competition 2023

PKT Gelar Business Case Competition, Tantang Mahasiswa Ciptakan Solusi Agribisnis Berkelanjutan

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version