youngster.id - Google melalui program Google for Education meluncurkan berbagai alat (tools) baru yang bisa membantu menciptakan aktivitas belajar, mengajar, juga mengelola kelas lebih efektif dan efisien.
Tools itu diluncurkan sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan setiap siswa dan guru dapat memanfaatkan berbagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar-mengajar yang lebih personal, kolaboratif, mudah diakses, dan aman.
“Kami terus mengembangkan produk dan alat baru untuk membantu siswa dan guru meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam belajar dan mengajar, di mana pun lokasi mereka serta bagaimanapun mereka melakukannya.
Sebagai bagian dari komitmen ini, kami ingin memastikan setiap siswa dan guru dapat memanfaatkan berbagai alat untuk menciptakan pengalaman belajar-mengajar yang lebih personal, kolaboratif, mudah diakses, dan aman,” kata Olivia Basrin, Country Lead, Google for Education, Indonesia dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).
Beberapa produk dan alat baru yang diluncurkan Google untuk mendukung guru dan siswa dalam proses belajar ini adalah: Google Classroom, Read Along, Screencast, Google for Education App Hub, Google Meet, dan Google Workspace for Education, dan sebagainya.
Di Google Classroom, guru akan dapat membantu siswa mengasah kemampuan literasi melalui aktivitas membaca menggunakan Read Along. Aplikasi baru ini mempermudah guru dalam menjalankan sistem pembelajaran terdiferensiasi (differentiated learning) dan mendapatkan insight tentang progres perkembangan siswa.
Dengan fitur set latihan, tidak lama lagi guru dapat memberi setiap siswa perlakuan yang lebih relevan dengan menambahkan materi sendiri maupun menggunakan materi siap pakai yang disarankan dengan bantuan AI. Selain itu, saat membuat tugas dengan video YouTube, guru akan dapat menyisipkan pertanyaan interaktif untuk menguji pemahaman siswa saat menonton. Guru dapat menyusun pertanyaan sendiri atau tinggal memilih dan mengedit pertanyaan siap pakai yang disarankan dengan bantuan AI.
Screencast adalah fitur Chromebook yang sangat membantu kegiatan belajar-mengajar, dengan update baru yang meliputi alat demo dan kemampuan menonton screencast dengan web player pada komputer desktop atau tablet apa pun. Anda dapat menghubungkan Screencast dengan moderator cast, yang memungkinkan guru dan siswa membagikan layar mereka secara nirkabel ke sebuah layar sentral menggunakan kode akses yang aman.
Google juga memperkenalkan Google for Education App Hub, sebuah tempat terpusat untuk mencari semua aplikasi yang terhubung ke Google Workspace for Education dan Chromebook. Di Google for Education App Hub, baik guru maupun admin akan menemukan fitur yang dapat ditambahkan dengan mudah ke dalam tugas Classroom melalui add-on Classroom, berbagai alat yang dapat membantu mengefisienkan manajemen kelas dan nilai dengan integrasi SIS, dan aplikasi yang dapat disediakan dan dikelola dengan mudah dari Konsol Google Admin menggunakan lisensi aplikasi.
Google juga menghadirkan fitur baru di Google Meet. Di dalam Meet, tile pairing akan memungkinkan dua orang disetel sebagai pasangan agar keduanya disoroti saat salah satunya berbicara, misalnya seorang presenter dipasangkan dengan penerjemah bahasa isyarat. Juga, ada fitur tanya jawab dan polling ke livestream untuk mempermudah interaksi dengan audiens yang lebih besar. Sementara itu, di Education Plus, Google meningkatkan jumlah maksimal peserta Meet menjadi 1.000 sehingga pengguna dapat terhubung dengan lebih banyak warga sekolah sekaligus.
Dengan tambahan kontrol baru di Google Workspace for Education, Google memberikan akses kontekstual yang lebih baik untuk membantu admin mengatur siapa saja yang boleh mengakses aplikasi tertentu dalam sebuah organisasi dan kapan mereka boleh melakukannya.
Selanjutnya, Google meningkatkan sistem perlindungan spam di Drive dengan memperkenalkan tampilan baru yang mempermudah pengguna untuk memilah dan memeriksa file, memutuskan apakah suatu file akan Anda anggap spam, dan melindungi diri dari konten yang berpotensi tidak pantas atau tidak diinginkan.
Pada Chromebook, ditambahkan lebih banyak lagi kontrol data ChromeOS sehingga admin dapat memberlakukan aturan untuk melarang tindakan menyalin dan menempelkan konten (misalnya dari alat berbasis AI), men-screenshot layar, dan membagikan atau mencetak layar.
Admin IT dapat membuat strategi perlindungan informasi dengan aturan yang didasarkan pada sumber atau destinasi data serta akses pengguna. Sedangkan bagi siswa dan guru, beberapa tombol privasi baru di setelan akan memberikan lebih banyak kontrol privasi dengan memungkinkan mereka menonaktifkan kamera dan mikrofon saat tidak digunakan.
“Kami percaya fitur-fitur ini akan membantu sekolah menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan produktif bagi semua siswa,” tutupnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post