Google Perkuat Bisnis Wearable Dengan Akuisisi Fitbit

Louis Lye, Regional Sales Director South East Asia, Hongkong & Taiwan (paling kiri) bersama influencer pada peluncuran Fitbit Charge 3 di Jakarta. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Google secara resmi mengumumkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan produsen wearable, Fitbit. Nilai transaksi akuisisi Google terhadap Fitbit mencapai US$2,1 miliar atau senilai Rp 29,3 triliun. Setelah mengakuisisi Fitbit, otomatis Google ikut terjun ke bisnis gelang pintar dan jam tangan pintar (wearable).

“Dengan sumber daya Google dan platform-nya yang mendunia, Fitbit akan bisa mempercepat inovasi di bidang wearable, berkembang lebih cepat, dan menjadikan kesehatan bisa diakses oleh siapa saja,” kata James Park Co-founder sekaligus CEO Fitbit dalam keterangannya, baru-baru ini.

Google sendiri walau telah menelurkan produk hardware seperti smartphone Pixel, namun hingga kini belum memiliki portofolio perangkat jam tangan atau gelang pintar. Perusahaan Mountain View itu memang sebelumnya pernah membuat peranti wearable seperti Google Glass, namun tidak sampai dipasarkan. Sistem operasi WearOS yang dibuat Google juga kalah jauh dibanding Fitbit, Fossil, dan Samsung.

Fitbit merupakan salah satu pinoir di ranah fitness tracker. Valuasi Fitbit sempat melonjak mencapai US$10 miliar setelah IPO pada 2015 lalu. Namun kini valuasinya kian turun, hingga menjadi kurang dari US$2 miliar dollar AS dalam minggu pengumuman akuisisi.

Google pada awal 2019 juga telah membeli teknologi smartwatch milik perusahaan fesyen Fossil, senilai US$ 40 juta (sekitar Rp 567 miliar). Nilai akuisisi Fitbit merupakan terbesar yang pernah dilakukan oleh Google, setelah akuisisi Motorola senilai Rp 112 triliun pada 2011 lalu.

STEVY WIDIA

Exit mobile version