youngster.id - Perusahaan teknologi Google menyediakan 100 ribu beasiswa terkait keahlian di bidang teknologi. Ada 3 keahlian yang diutamakan yakni analisis data, manajemen proyek, dan desain antarmuka platform untuk pengguna (user experience/UX).
Peserta yang mengikuti program beasiswa di bidang itu akan mendapatkan pelatihan terkait analisis dan membuat rekomendasi berbasis data. Selain itu, belajar mengenai navigasi siklus data menggunakan alat dan platform untuk memproses, menganalisis, memvisualisasikan, dan mendapatkan insight dari data. Peserta terpilih bakal mengikuti program beasiswa sekitar tiga hingga enam bulan.
Pembelajarannya dilakukan secara online, melalui platform Coursera. Namun, peserta akan dikenakan biaya US$ 49 atau sekitar Rp 725 ribu per bulan untuk menggunakan platform Coursera. “Ini bukan untuk menghasilkan pendapatan bagi Google,” kata wakil presiden Google Lisa Gevelber, dikutip dari CNBC Internasional baru-baru ini.
Raksasa teknologi itu memilih beasiswa untuk tiga keahlian, karena permintaannya tinggi. “Gajinya juga besar,” ujar Gevelber. Analisis data misalnya, rerata gaji yang ditawarkan US$ 66 ribu atau sekitar Rp 977,5 juta per tahun. Artinya, pegawai mendapat Rp 81,5 juta per bulan.
Sedangkan karyawan di bidang manajemen proyek rata-rata memperoleh US$ 93 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar. Dalam sebulan, pekerja mendapatkan Rp 114,8 juta.
Bagi yang memilih keahlian itu, peserta akan dilatih dalam merencanakan dan mengawasi proyek secara efisien. Lalu, pegawai di bidang UX rerata mendapatkan US$ 75 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar. Artinya, pekerja memperoleh Rp 92,5 juta sebulan. Peserta yang mengikuti pelatihan di bidang UX akan mendapatkan pembelajaran terkait dasar-dasar desain dan penelitian. Selain itu, membangun desain dan wireframe atau skema laman dengan kualitas rendah, membuat prototipe dan uji coba.
STEVY WIDIA
Discussion about this post