youngster.id - Salah satu alasan Google, Facebook dan perusahaan internet lainnya berhasil meraup pendapatan dalam jumlah besar adalah karena mereka mendapatkan informasi tentang pengguna dari berita yang mereka baca dan bagikan.
Sekarang, Google berkata bahwa mereka akan menawarkan perjanjian berbagi penghasilan pada media serupa dengan perjanjian dengan para YouTuber. Dalam perjanjian itu, Google akan membantu media yang menyediakan langganan berbayar untuk menemukan pelanggan baru dan penghasilan yang didapat akan dibagi dengan Google.
Kepada Financial Times, Head of News Google, Richard Gingras berkata, kemungkinan, Google akan mengambil kurang dari 30 persen dari keuntungan yang didapat media dari biaya berlangganan. Mengingat Google dapat menyasar audiens dengan sangat baik, rencana ini dapat membantu media yang menyediakan langganan berbayar mendapatkan momentum untuk menambah jumlah pelanggannya.
Beberapa media berbayar seperti New York Times dan Financial Times memang telah ikut dalam diskusi tentang marketing media berlangganan berbayar yang diumumkan bulan lalu. Ketika itu, Google berkata mereka akan menggunakan berbagai alat kecerdasan buatan (AI) dan juga data pengguna mereka untuk membantu media menemukan pelanggan baru. Tool ini, kata Google, juga akan tersedia pada media lainnya.
Gingras berkata, Google juga akan memastikan bahwa media yang menjadi rekan mereka tetap independen. “Berbeda dengan partisipan lain di bidang ini, kami tidak berusaha untuk menguasai penerbit konten… kami tidak ingin menguasai pelanggan,” katanya.
Melalui komentarnya, Gingras tampaknya membahas tentang Facebook, pesaing utama Google dalam industri iklan digital. Facebook kini tengah menguji tool berlangganan. Facebook akan memanfaatkan fitur Instant Articles untuk mendorong penggunanya untuk berlangganan pada sebuah media.
Dikabarkan, Facebook akan langsung mengirimkan pengguna ke media jika mereka ingin berlangganan. Karena itu, omongan Gingras tidak sepenuhnya adil.
Satu hal yang pasti, apa yang Google dan Facebook lakukan akan memiliki dampak positif pada media dan juga jurnalisme. Mulai banyak koran dan majalah yang bankrut karena industrinya yang tak mampu bertahan.
Dengan adanya banyak berita palsu yang muncul, baik Facebook dan Google tampaknya termotivasi untuk memastikan bahwa media terpercaya tetap dapat bertahan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post