Google Targetkan Jaring 3.000 Mahasiswa Ikut Program Bangkit

Gelar Google for Indonesia 2019. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Google bersama Dirjen Dikti Kemendikbud, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka menggelar program pengembangan karier bertajuk “Bangkit”. Program pelatihanGooge berupa Machine Learning tahun ini terbuka untuk 3.000 mahasiswa secara nasional. Program ini ditawarkan melalui inisiatif Kampus Merdeka dari Kemendikbud.

Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia mengatakan, saat ini memulai program Google Bangkit 2021 dengan kurikulum yang jauh lebih ambisius serta lebih terfokus, terpadu, dan menantang bagi 3.000 peserta. Kuota peserta ini sepuluh kali lipat lebih banyak daripada sebelumnya.

“Sebelum memulai Bangkit yang pertama pada tahun 2020, kami ditantang Menteri Nadiem Makarim untuk memperbesar cakupan program ini dan membuatnya lebih inklusif. Pada akhirnya, walaupun kita semua mengalami tahun yang penuh ketidakpastian, sebanyak 219 atau 73% dari peserta berhasil menyelesaikan program,” ungkap Randy dalam keterangannya, Senin (15/2/2021).

Selain Machine Learning, Google Bangkit 2021 menawarkan dua rangkaian kursus lain agar mahasiswa dapat lebih siap untuk memulai karier di bidang teknologi. Yaitu pemrograman dengan pengembangan Android dan komputasi awan dengan fokus pada Google Cloud Platform.

Dalam setiap rangkaian kelas, peserta mengasah keterampilan penting yang bermanfaat untuk mengembangkan karier di masa mendatang, seperti Design Thinking, Kepemimpinan, serta Keterampilan Komunikasi dan Presentasi. Semua mahasiswa yang menyelesaikan program intensif ini berhak mendapatkan voucher ujian sertifikasi sesuai dengan rangkaian kursus masing-masing.

“Kami mengundang 3.000 pendaftar yang paling memenuhi syarat dan paling bermotivasi dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili sekitar 250 universitas dari setiap sudut Indonesia, dan hanya setengahnya saja yang datang dari kota-kota terbesar,” tutur William Florance, Asia Pacific Education Programs Lead di Google.

Bangkit 2021 berkolaborasi dengan 15 mitra perguruan tinggi dan mahasiswa yang terpilih memulai program pembelajaran mulai Februari 2021.Di akhir semester, 15 proyek tim akan dipilih untuk pengembangan lebih lanjut, termasuk melalui hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang ditunjuk.

Kemudian setelah lulus dari program, peserta akan diundang ke sebuah bursa kerja virtual yang akan memberi mereka akses untuk mendapatkan kesempatan kerja eksklusif di perusahaan-perusahaan terkemuka Indonesia.
“Tahun ini, untuk mendukung ambisi Menteri [Pendidikan dan Kebudayaan] dalam menciptakan sistem pendidikan tinggi yang lebih inovatif, kami dengan senang hati membuka program University Innovation Fellows dari Stanford untuk Indonesia di bawah payung Bangkit,” tutur William.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version