Selasa, 30 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Google Tidak Lagi Jadi Mesin Pencari Utama di OS Android

16 Januari 2020
in News
Reading Time: 1 min read
Google Sedia Perangkat Untuk Ubah Data Jadi GIF

Google. (Foto: ilustrasi/Istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Google baru saja mengumumkan kehadiran mesin pencari pengganti untuk pengguna perangkat Android di Uni Eropa. Ini artinya, Google tidak akan lagi menjadi mesin pencari utama atau default di Android.

Rupanya, ini terkait dengan praktik monopoli perusahaan Montain View lewat OS (operationg system, sistem operasi) Android di perangkat yang tersebar di dunia, khususnya Uni Eropa. Ini mengakibatkan Google harus membayar denda sebesar US$ 5 miliar.

Tak hanya itu, Regulator Uni Eropa (UE) meminta Google harus menyediakan mesin pencari (search engine) alternatif bagi pengguna Android di Uni Eropa. Dikutip dari Gizchina, perusahaan akan memunculkan pilihan empat mesin pencari–termasuk Google–lainnya mulai 1 Maret 2020.

Adapun empat mesin pencari alternatif itu, termasuk DuckDuckGo, Yahoo, dan Bing (Microsoft). Tergantung dari negara masing-masing pengguna Android berada, bisa memilih mesin pencari yang mereka inginkan.

Baca juga :   Salesforce dan Google Integrasikan Gemini ke Agentforce

Keputusan itu merupakan hasil akhir atas penyelidikan selama 39 bulan yang dilakukan oleh otoritas persaingan bisnis Komisi Uni Eropa terhadap sistem operasi Android Google, The Financial Times melaporkan, seperti dikutip dari The Guardian.

Komisi Uni Eropa menuduh Google telah melakukan monopolistik setelah mempertimbangkan tiga aspek. Pertama, Google telah dengan sengaja men-default Google Search pada setiap ponsel pintar bersistem operasi Android.

Kedua, Google telah membuat sejumlah produsen ponsel pintar agar mereka hanya menggunakan sistem operasi Android. Ketiga, Google telah menghilangkan hak konsumen untuk memilih –dengan memberikan insentif keuangan kepada produsen ponsel pintar dan operator seluler agar mereka membuat konsumen hanya melakukan pra-instalasi Google Search sebagai fitur mesin pencari pada telepon genggamnya.

Baca juga :   Google Jaring Startup Dengan Aplikasi Yang Fokus Pada Ekonomi Sirkular

STEVY WIDIA

Tags: Googlemesin pencari
Previous Post

Blibli.com Menjalin Kemitraan dengan SIA

Next Post

Tiket.com Dorong Pertumbuhan Dengan Fokus Pada Layanan Travel

Related Posts

Google Kini Punya Fitur Terjemahan Berkelanjutan di Circle to Search
News

Google Kini Punya Fitur Terjemahan Berkelanjutan di Circle to Search

6 September 2025
0
google play
News

Google Segera Perketat Aturan Distribusi Aplikasi Android

28 Agustus 2025
0
Google Mail
News

2,5 Miliar Pengguna Gmail Jadi Sasaran Serangan Kejahatan Phishing

26 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
Tiket.com Dorong Pertumbuhan Dengan Fokus Pada Layanan Travel

Tiket.com Dorong Pertumbuhan Dengan Fokus Pada Layanan Travel

Grab: Optimis Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Grab: Optimis Investasi Mobil Listrik di Indonesia

Menristek  Gandeng Startup  dan VC Untuk Program Percepatan

Kemenristek Siapkan Dana Hibah Hingga Rp 1 Miliar Untuk Startup

Discussion about this post

Recent Updates

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

30 September 2025
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

Punya 7,6 Juta Member, Sociolla Award 2025 Lakukan Kurasi Berdasar Review Pengguna

30 September 2025
influencer kecantikan

Digital Marketing & Influencer Dorong Pertumbuhan Klinik Kecantikan

29 September 2025
Harbolnas

Empat Strategi Memaksimalkan Harbolnas di Era Konsumen yang Kian Selektif

29 September 2025
UmrahCash x VIDA

Kolaborasi UmrahCash dan VIDA Hadirkan Dompet Digital Syariah

29 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version