Grab Akan Fokus Penetrasi Pasar Asia Tenggara

Peluncuran konektivitas first mile-last mile bagi pelanggan MRT Jakarta dan Grab Indonesia. (Foto: grab/youngster.id)

youngster.id - Perusahaan aplikasi decacorn, Grab Indonesia menyebut pihaknya memiliki market share hingga 60% dalam sektor pembayaran digital. Untuk itu Grab  akan fokus penetrasi ke pasar-pasar besar seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

“Dalam pembayaran digital, kami berkolaborasi dengan OVO dan memiliki market share sebesar 60%. Grab juga menjadi satu-satunya fintech yang punya lisensi di 6 negara. Secanggih apapun sebuah aplikasi jika tidak memiliki lisensi akan sulit berjalan. Nah, paltform kami, memiliki jangkauan paling banyak,” ujar Ongki Kurniawan Executive Director Grab Indonesia, belum lama ini di Jakarta.

Menurut Ongki, pertumbuhan juga OVO sangatlah pesat jika dihitung dari waktu awal kolaborasi dengan Grab sejak Juli 2018. Hal ini, jelas Ongki, didorong oleh sistem fleksibel dalam ekosistem Grab.

“Semua transaksi dalam platform Grab, akan menghasilkan Grab points. Poin tersebut dapat dipakai dan dikumpulkan kembali dalam platform yang sama,” imbuhnya.

Di tahun ini, OVO juga tidak hanya berlaku di layanan transportasi, tetapi juga merambah ke pengiriman makanan (delivery food) hingga layanan kesehatan. Hal ini berguna menambah jumlah transaksi OVO dan Grab.

“Selain itu OVO juga berlaku di 222 kota di Indonesia dan secara regional digunakan di 336 kota di Asia Tenggara. Melihat hal ini, tentu saja secara magnitude, platform pembayaran digital kami, menjadi leading di Indonesia dan Asia Tenggara,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version