youngster.id - Dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) tak hanya siswa dan orang tua yang perlu beradaptasi, guru dan sekolah juga. Bahkan ditangan guru dapat berlangsung proses pembelajaran yang adaptif dan inovatif guna mendorong motivasi peserta didik dalam PJJ.
Hal ini yang ditamplkan dalam webinar kolaborasi Pintek dan Quipper bertema “Mempersiapkan Generasi Emas Indonesia yang Mandiri dan Bermotivasi Tinggi”.
Yasser M. Syaiful, Head of Commercial Pintek mengatakan acara ini bertujuan untuk memaksimalkan peran guru sebagai pengajar dalam mendorong pengembangan potensi peserta didik melalui topik yang efektif dari sisi psikologi hingga pengenalan inisiatif program dari Quipper maupun Pintek.
“Dengan kolaborasi bersama Quipper kami harapkan dapat menjadi tempat untuk berbagi pengalaman dan saling memotivasi antara guru yang hadir pada acara ini,” kata Yasser saat jumpa pers dengan media yang disiarkan secara online Selasa (4/8/2020).
Dalam acara ini juga diperkenalkan Pintek Edupreneur. sebuah program komunitas yang bertujuan untuk mewujudkan generasi emas yang dibentuk melalui pelatihan, sharing, dan pengajaran mengenai keterampilan yang dibutuhkan pada masa mendatang. Menurut Yasser, program Pintek Edupreneur juga dapat menjadi wadah diskusi bagi guru yang nantinya dapat mengimplementasi kembali kisah sukses sesama tenaga pengajar dalam menerapkan cara mengajar yang lebih baik.
“Program ini diharapkan bisa memberi kesempatan bagi guru untuk menjadi penggerak pendidikan agar terciptanya pendidikan yang lebih baik lagi di Indonesia,” lanjut Yasser.
Ivonny Sualdani, Manager Quipper Campus menambahkan tantangan yang dihadapi oleh sekolah, guru dan siswa saat ini sangat besar, terutama untuk memastikan agar sistem pembelajaran online dapat berjalan secara efektif. Dalam hal ini, tidak hanya kualitas dari konten pembelajaran, namun sistem penyampaian materi dan komunikasi antara guru dan siswa juga memegang peranan sangat penting.
“Oleh karena itu Quipper dalam hal ini menyediakan beberapa tools dan informasi yang bisa digunakan oleh guru dan sekolah dalam mengenal karakter siswa dan menset tujuan yang jelas sebagai motivasi belajar. Kami berharap dengan pengenalan diri yang baik, siswa bisa menemukan cara terbaik untuk menyerap pembelajaran dan mengetahui arah langkah mereka setelah lulus dari sekolah menengah,” jelas Ivonny.
Sementara itu, Achsinfina H. Sinta, Konsultan Psikologi & Coach Trainer mengungkapkan, permasalahan yang dihadapi oleh murid saat ini adalah sering ditemukannya suasana yang tidak kondusif ketika melakukan pembelajaran dari rumah. “Peran guru sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif melalui inovasi ataupun metode pembelajaran yang baru. Selain itu, guru juga perlu berkolaborasi dengan orang tua agar murid dapat beradaptasi dengan baik dan membangun suasana belajar yang kondusif. Melalui acara ini, diharapkan dapat membantu guru untuk melakukan eksplorasi terhadap kegiatan belajar yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi saat ini,” imbuhnya.
Shinta juga menambahkan, selain itu, guru dan orang tua sebaiknya mengetahui kebutuhan anak pada saat menjalani proses belajar. “Hal ini akan tentunya akan membantu proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) berjalan lebih baik. Pada dasarnya kebutuhan setiap anak sifatnya individual dan berbeda. Untuk memahami dan mengetahui kebutuhan tersebut dapat diawali dengan menjalin komunikasi berkualitas dan membangun hubungan yang baik antar semua pihak antar anak, orang tua dan guru,” pungkasnya.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post