youngster.id - Adopsi teknologi di dalam negeri terus meningkat. Di sisi lain Indonesia masih mengalami krisis kekurangan talenta digital. Indonesia membutuhkan minimal 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan, atau sekitar 600.000 talenta digital baru per tahun, agar dapat membangun ekosistem digital yang baik di masa depan.
Menurut indeks IMD World Digital Competitiveness yang mengukur kapasitas dan kesiapan 63 negara untuk menggunakan teknologi sebagai pendorong utama transformasi ekonomi – Indonesia menempati ranking ke-56, lebih rendah dari negara-negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Thailand (40) dan Malaysia (26).
Melihat kelangkaan tenaga ahli IT di Indonesia, banyak perusahaan yang mulai menerapkan cara baru dalam perekrutan, salah satunya dengan menjadi Hiring Partner (Mitra Rekrutmen) dari sekolah-sekolah pemrograman ternama, seperti Hacktiv8.
“Kami telah bekerja sama dengan lebih dari 250 Mitra Rekrutmen dari berbagai sektor industri, untuk memasangkan alumni kami dengan posisi kerja strategis. Lulusan Hacktiv8 telah dilatih untuk memiliki mentalitas adaptif dan ketekunan dalam memecahkan tantangan. Oleh karena itu, dimanapun mereka berkarya, mereka akan terus berkembang di era digital dan menjadi aset yang berharga bagi perusahaan,” ungkap Ronald Ishak, CEO Hacktiv8 dalam siaran pers Rabu (30/9/2020).
Dia menerangkan, Hacktiv8 menjadi lembaga pendidikan pertama di Indonesia yang menghapus tantangan finansial bagi para murid, dengan menjalankan Income Share Agreement, atau Perjanjian Bagi Hasil. Melalui skema ini, setiap orang bisa mendaftarkan diri untuk belajar di Hacktiv8 secara gratis/tanpa pembayaran di muka. Setelah lulus, alumni akan mulai membayarkan cicilan hanya setelah menduduki jabatan tertentu dalam perjalanan karir mereka.
“Hacktiv8 merupakan pelatihan pemrograman pertama di Indonesia yang dapat mentransformasi masyarakat awam menjadi developer siap kerja, hanya dalam waktu 12 minggu. Kurikulum kami selalu diperbaharui setiap 4 minggu untuk menyesuaikan dengan demand di industri digital. Karena itulah, alumni Hacktiv8 bisa mendapatkan pekerjaan hanya dalam waktu 3-4 minggu setelah lulus, dengan peningkatan gaji rata-rata sebesar 100%,” ungkap Ronald lagi.
Dia mengklaim, sekolah pemrograman intensif ini memberikan jaminan transparansi dengan menjadi anggota pertama Council on Integrity in Results Reporting (CIRR) di Asia. Hacktiv8 mempublikasikan laporan per semester tentang hasil pembelajaran dan kelulusan semua muridnya secara terbuka, termasuk rincian mengenai gaji dan jabatan mereka. Pada bulan September 2020, Hacktiv8 mewakili Indonesia sebagai sekolah coding terbaik ketiga di dunia dari segi outcome lulusan, di bawah Launch Academy (Boston) dan Tech Elevator (Pittsburgh).
Selain itu, sejak tahun 2016, Hacktiv8 telah merampungkan 67 angkatan kelulusan dengan total murid sebanyak 1.756 orang. Rata-rata alumni Hacktiv8 mendapatkan tawaran pekerjaan dalam durasi 3-4 minggu setelah kelulusan, dengan kisaran remunerasi sebesar Rp10 juta per bulan. Hacktiv8 telah memiliki lebih dari 250 Mitra Rekrutmen di Indonesia yang berasal dari berbagai sektor industri.
Sementara itu, Rini Nurindah, Recruiter Ruparupa.com mengatakan, sebagai Mitra Rekrutmen Hacktiv8, perusahaan memiliki akses eksklusif untuk merekrut lulusan IT terbaik dengan jaminan mutu.
“Adalah sebuah tantangan tersendiri untuk menemukan kandidat dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, serta memiliki karakter dan etos kerja profesional. Semua perusahaan di Indonesia bersaing untuk mendapatkan kandidat terbaik, karena itulah, kami harus menerapkan metode rekrutmen yang lebih proaktif, salah satunya yaitu dengan menjadi Mitra Rekrutmen,” kata Rini.
STEVY WIDIA
Discussion about this post