Hasil Studi 2021, 58,9% Masyarakat Gunakan OVO untuk Transaksi

ovo

UMKM menggunakan platform pembayaran digital OVO. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Hasil temuan dari sejumlah survei dan studi sepanjang 2021 konsisten menemukan OVO sebagai e-money yang paling banyak digunakan oleh masyarakat baik untuk transaksi online maupun offline, juga oleh usaha mikro kecil dan menenengah (UMKM) yang sudah mengenal pembayaran digital.

Survey terbaru bertajuk Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services dari dailysocial menyebut OVO sebagai e-money yang paling banyak digunakan di Indonesia, mencapai hingga 58,9% pengguna.

Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengapresiasi dan turut bangga atas kepercayaan masyarakat Indonesia ini.

“Kami sangat menghargai kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada OVO. Kepercayaan ini merupakan sebuah peluang besar untuk mewujudkan misi OVO dalam mendukung upaya pemerintah mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” kata Harumi melalui siaran pers, Rabu (12/1/2022).

Lebih jauh, menurut Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital) Financial Services, rata-rata penggunaan e-money tertinggi sekitar 2-3 hingga 4-6 kali per bulan, mengingat bahwa e-money seringkali dipakai untuk berbagai jenis transaksi, terutama transfer uang, top-up, e-commerce, maupun investasi.

Sementara menurut laporan CORE Indonesia, setelah bergabung dengan OVO, sejumlah 8 dari 10 UMKM yang sebelumnya tidak memiliki akses bank kini mengenal produk-produk perbankan, sementara 71% dari mereka mengalami peningkatan literasi keuangan digital, dan mulai menjalankan pencatatan keuangan secara lebih rutin.

Menurut Harumi, OVO selalu melihat bahwa pembayaran digital menjadi pintu gerbang akses ekosistem layanan keuangan yang lebih luas.

“Filosofi ekosistem terbuka yang dianut OVO, di mana OVO terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, telah memungkinkan OVO untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang nyaman, aman, dan terjangkau, antara lain melalui inovasi produk layanan keuangan seperti asuransi, investasi, maupun pinjaman,” pungkas Harumi.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version