youngster.id - Maybank Indonesia mengumumkan kinerja keuangan konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2025. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp122 triliun, relatif sama dibandingkan pada Maret 2024.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan mengatakan, pihaknya terus memperkuat fundamentalnya dengan fokus pada segmen utama untuk mendorong pertumbuhan. Hal ini meliputi, pembiayaan untuk segmen non-ritel usaha kecil dan menengah, segmen korporasi dalam negeri berskala besar, serta pembiayaan ritel otomotif.
“Dengan fokus pada segmen tersebut telah mendorong pertumbuhan Maybank Indonesia dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Steffano, Rabu (30/4/2025).
Pembiayaan ritel dan non-ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 10,4% menjadi Rp83,78 triliun. Kredit CFS non-ritel naik 16,7% menjadi Rp37,24 triliun didukung pertumbuhan pembiayaan pada segmen komersial (Business Banking) sebesar 25,4%, dan segmen usaha kecil dan menengah (Small Medium Enterprise/SME+), serta segmen Retail SME (RSME) yang masing-masing tumbuh 14,2% dan 10,5%.
Sementara, pembiayaan CFS ritel mencatat pertumbuhan di seluruh segmen ritel sebesar 5,9% menjadi Rp46,54 triliun. Pembiayaan otomotif Anak Perusahaan meningkat 6,1% di tengah pasar otomotif yang melambat, sedangkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit ritel konsumer (kartu kredit dan KTA) masing-masing tumbuh 5,2% dan 7,9%.
Sejalan dengan strategi pertumbuhan yang diterapkan, pembiayaan Global Banking untuk segmen Large Local Corporates (LLC) terus mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 31,4%. Pembiayaan Global Banking mencatat penurunan sebesar 17,2% seiring dengan dilakukannya portfolio rebalancing.
Dengan begitu, total kredit yang disalurkan mencapai Rp122 triliun, relatif sama dibandingkan pada Maret 2024. Total aset Bank meningkat 6,8% menjadi Rp189,81 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 4,9% menjadi Rp111,50 triliun sehubungan dengan pengelolaan biaya dana yang ditempuh Maybank. Giro tumbuh 6,3%, sedangkan Tabungan turun 5,2%. Meski demikian, CASA tercatat naik 1,6%. Rasio CASA juga meningkat menjadi 53,0% pada Maret 2025 dari 49,7% pada Maret 2024.
Platform perbankan digital untuk nasabah ritel (M2U) mencatat peningkatan transaksi sebesar 27,7% mencapai 7,2 juta transaksi, sementara platform untuk nasabah korporasi (M2E) juga mengalami kenaikan transaksi sebesar 21,3% mencapai 1,3 juta transaksi.
Maybank terus berinvestasi dalam meningkatkan kapabilitas teknologi informasi serta merealisasikan inisiatif strategis yang selaras dengan strategi Maybank Group M25+. Selain itu, Maybank juga terus memperkuat kapabilitas SDM-nya sehingga biaya overhead meningkat sebesar 7,1%.
Steffano menegaskan bahwa Maybank Indonesia akan terus mengedepankan pendekatan consumer centric berfokus pada nasabah dalam setiap penyelenggaraan solusi dan layanannya sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group.
“Langkah ini diharapkan dapat mendukung terwujudnya nilai tambah dalam jangka panjang bagi para pemangku kepentingan Maybank,” pungkas Steffano. (*AMBS)
Discussion about this post