Hooq Hadirkan Tayangan TV Lokal

Executive General Manager Divisi TV Video Telkom Aris Hartoni (kiri) dan CEO HOOQ Peter Bithos (kanan) saat peluncuran IndiHome HOOQ di Jakarta. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Layanan over-the-top (OTT) Hooq menghadirkan tayangan saluran televisi free-to-air atau televisi frekuensi pada platform onlinenya.

Country Director Hooq Guntur Siboro mengatakan tayangan televisi free-to-air masih memiliki daya pikat yang tinggi bagi keluarga Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bahkan, tingkat penetrasinya mencapai 90% pada rumah tangga.

Oleh karena itu, Hooq berusaha turut mengisi ruang ini dengan menghadirkan saluran tersebut di platformnya. Selain itu, tayangan ini juga hadir bagi para pelanggan yang tidak memiliki banyak waktu untuk menonton film atau serial drama.

“[Menonton] film kan setidaknya harus meluangkan waktu 1-2 jam, sedangkan kalau [menonton siaran] televisi biasa bisa kapan saja, seperti yang biasa dilakukan di rumah lah,” kata Guntur dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Saat ini Hooq menggandeng stasiun-stasiun televisi lokal dan nasional untuk menyiarkan tayangan mereka di platformnya. Sejauh ini, ada tujuh stasiun televisi yang resmi bergabung dengan Hooq yakni KompasTV, MetroTV, RCTI, MNC TV, Global TV, RTV, dan JakTV. “Sisanya yang masih dalam proses,” ujarnya.

Guntur juga menjamin siaran televisi yang ada di Hooq sama jernih dan lancarnya dengan siaran yang disaksikan melalui televisi konvensional, asal pelanggan memiliki koneksi internet yang mendukung.

Selain itu platform besutan Singtel, Sony Pictures, dan Warner Bros tersebut juga menyiapkan tayangan-tayangan baru yang lebih beragam bagi penggemar tayangan film lokal. Chief Content Officer Hooq Jennifer Batty mengatakan Hooq telah memperkuat kemitraannya dengan berbagai rumah produksi di Indonesia seperti MD Entertainment, Starvision, Rapi Films, dan TBS Films.

Kemitraan ini meliputi ketersediaan film layar lebar orisinal Hooq dari keempat rumah produksi tersebut secara eksklusif tidak lebih dari 120 hari setelah penayangan di layar lebar. “Film-film terbaru juga akan hadir akhir tahun ini, misalnya Danur 2, Kembang Kantil, Salah Sasaran, Partikelir, Milly Mamet, dan masih banyak lagi,” tuturnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version