youngster.id - Saat ini, Indonesia sangat membutuhkan SDM di bidang digital. Dunia pendidikan ditantang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjawab kebutuhan tersebut. Untuk mendukung hal itu, Huawei Indonesia menggelar Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020.
Ini merupakan wujud konsitensi Huawei dalam alih pengetahuan dan teknologi serta memperkuat sinergi bersama dunia pendidikan, pemerintah, industri,pelaku bisnis, komunitas dan media.
Jason Zhang, President Huawei Cloud & AI Indonesia Business Department mengatakan, Huawei AI Ecosystem Development Ascend program diadakan sebagai jembatan untuk membantu pemerintah Indonesia dalam mencapai AI National Strategy melalui skema kerjasama Triple Helix (Pemerintah, Industri/Pelaku Bisnis dan Akademisi).
“Huawei Asia Pacific Atlas Edge Computing Indonesia eBootcamp 2020 merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei untuk mendukung keseriusan pemerintah Indonesia dalam membangun budaya inovasi di kalangan masyarakat Indonesia, mendukung persiapan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial dan mewujudkan visinya menjadi kekuatan utama ekonomi digital dunia pada 2030, melalui pengembangan SDM digital berkompetensi global,” kata Zhang dalam keterangannya, Rabu (7/10/2020).
Dia menjelaskan, program ini juga merupakan bagian dari kelanjutan Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani bersama oleh Huawei dan DIKTI. Acara eBootcamp yang digelar secara daring ini juga diikuti oleh segenap perwakilan dari 14 rektor dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, Prof Nizam, mengatakan, peran Huawei dalam turut mengembangkan kompetensi SDM di bidang teknologi digital, terutama kecerdasan artifisial, analitik big data dan machine learning, sangat relevan dengan tingginya kebutuhan para pemangku kepentingan, baik sektor industri, dunia pendidikan tinggi, pemerintah, hingga masyarakat Indonesia secara luas akan SDM tersebut.
“Penguasaan teknologi digital terdepan seperti kecerdasan buatan, analitik big data dan machine learning adalah kompetensi-kompetensi baru yang dibutuhkan oleh industri untuk beradaptasi dengan berbagai dinamika di era baru serta membangun dunia yang serba terkoneksi, cerdas dan berdaya-saing tinggi di kancah global. Namun, jumlah SDM yang menguasai teknologi-teknologi di Indonesia masih kurang. Indonesia masih membutuhkan 250.000 SDM di bidang digital dan ini menjadi tantangan bagi pendidikan tinggi di Indonesia untuk merealisasikannya,” kata Prof Nizam.
Sementara Prof Panut Mulyono Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, semoga alih pengetahuan dan teknologi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan program AI di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). “Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kami yang memiliki beragam multi-discipline program. Selain itu kami juga memiliki beberapa trainee TIK yang telah terlatih dan bersertifikasi oleh Huawei Indonesia sehingga bisa memberikan sumbangsih kepada para mahasiswa dan pihak kampus nantinya,” katanya.
Hal senada dikemukakan Prof Adiwijaya, Rektor Telkom University (Tel U).”Kami sangat mendukung program pemerintah untuk mewujudkan AI National Strategy. Huawei telah menyediakan fasilitas, pelatihan, dan sertifikasi untuk membentuk SDM unggul bidang digital (digital talent) di Indonesia sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post