Huawei dan IT Del Jalin Kerja Sama Pengembangan Talenta Digital

Huawei Indonesia dan IT Del

Penandatanganan Nota kesepahaman antara Huawei Indonesia dan IT Del. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Huawei Indonesia menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Del (IT Del) untuk pengembangan talenta digital, kecerdasan artifisial (AI) dan literasi keamanan siber di Indonesia. Kerjasama ini melalui berbagai inisiatif penyiapan talenta digital dan riset bersama.

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kerja sama tersebut sebagai upaya penting untuk menggalang kekuatan bersama dalam menjaga momentum percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan transformasi digital Indonesia.

“Di era digital saat ini, pengembangan talenta digital, AI serta penguatan keamanan siber menjadi domain strategis yang menjadi tanggung jawab bersama dan harus melibatkan sinergi erat seluruh pemangku kepentingan. Saya ingin mengapresiasi Huawei atas dukungan terus menerus bagi Indonesia utamanya dalam pengembangan talenta digital dan juga keamanan siber. Dan diharapkan kerjasama yang lebih luas lagi bidang-bidang teknologi lainnya,” kata Luhut dalam siaran pers, Selasa (6/9/2022).

Luhut menyaksikan Nota kesepahaman antara Rektor IT Del Arnaldo M. Sinaga, dan Director of Government Affairs, Huawei Indonesia Yenty Joman di kampus IT Del Toba, Sumatra Utara.

Rektor IT Del Arnaldo M Sinaga mengatakan, pembaharuan MoU yang ditandatangani bertujuan untuk memperkuat dan memperluas kerangka sinergi antara kedua institusi dalam pelaksanaan dan penerapan teknologi pembelajaran online dan pengembangan transformasi digital di bidang pendidikan.

“IT Del menjadi bagian dari seluruh inisiatif bagi penyiapan talenta digital, pengembangan AI serta penguatan keamanan siber di Indonesia. Kami berharap bersama kita bisa membangun dunia siber Indonesia yang lebih maju, berkesinambungan, aman dan kondusif bagi percepatan transformasi digital Indonesia ke depan,” ujarnya.

Pada tahun 2021, Huawei bersama Badan Siber dan Sandi Negara dan IT Del juga telah menandatangani MoU tripartit untuk kolaborasi dalam capacity building serta menyediakan pembelajaran tingkat lanjut, sertifikasi profesional dan peningkatan kompetensi di bidang keamanan siber dimana IT Del menjadi collaboration hub bagi universitas di seluruh Indonesia.

Sementara itu CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menegaskan, selama lebih dari 30 tahun, Huawei telah melayani lebih dari 3 milyar populasi di seluruh dunia dan memastikan operasi yang stabil dari 1500 jaringan operator di 170 negara serta wilayah dengan track record keamanan siber yang solid.

“Sebagai bagian dari komitmen “I Do” Collaborate untuk bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan demi penguatan ekosistem digital di Indonesia, Huawei ingin membagikan pengalaman dan keahlian dalam berbagai teknologi TIK mutakhir kepada lebih banyak kalangan untuk memastikan Indonesia tetap berjalan di jalur yang aman dalam percepatan digitalisasi yang tengah terjadi di berbagai aspek kehidupan. Penguatan ekosistem digital utamanya dilakukan Huawei melalui program penyiapan 100 ribu talenta digital Indonesia dalam kurun 5 tahun dan sekarang ini telah mencapai lebih dari 64 ribu penerima manfaat,” papar Jacky.

Menurut Jacky, Huawei juga memiliki investasi dalam tata kelola praktik keamanan siber dan teknologi lebih dari 20 tahun yang didukung oleh 3000 personal R&D di sektor keamanan siber, dengan 5% dari pengeluaran R&D difokuskan khusus untuk meningkatkan keamanan pada produk-produk Huawei.

Di sela-sela penandatanganan MoU, ketiga institusi BSSN, IT Del dan Huawei juga mengampanyekan podcast literasi keamanan siber bertajuk #JagaRuangSiber Kenali Kompetensi Lindungi Privasi!.

Dalam bincang podcastnya, Yenty Joman mengajak audiens untuk terus membekali diri dengan informasi, wawasan serta pengetahuan mengenai keamanan siber untuk meminimalisasi risiko berhadapan dengan kejahatan di dunia siber.

“Perlu diingat bahwa menjaga ruang siber adalah kepentingan seluruh ekosistem, tidak hanya kepentingan masing-masing pihak. Karena itu, semua pemangku kepentingan harus memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam membangun ketahanan siber,”pungkas Yenty.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version