youngster.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menargetkan untuk menciptakan lebih dari 1,1 juta kesempatan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk mendorong itu, Kemenparekraf menjalin kerjasama dengan Huawei untuk mempercepat pemulihan ekonomi, meningkatkan kompetensi talenta digital, dan mendorong bisnis menuju kebangkitan pariwisata dan ekonomi digital.
Menteri Sandiaga mengatakan, ekonomi digital akan menjadi tulang punggung, sedangkan ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Melalui MoU ini, kita bisa bersama-sama mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih berdaya saing, unggul, dan tangguh. Kita perlu bergerak dengan cepat (Gercep), bergerak bersama-sama (Geber), dan menggali semua potensi (Gaspol), untuk menciptakan lapangan kerja melalui adaptasi, inovasi, dan kolaborasi, sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, dalam rangka membangun tatanan ekonomi baru bagi Indonesia, berdasarkan pada usaha mikro dan kecil menengah, digitalisasi, konektivitas,” tegas Menteri Sandiaga dalam keterangan pers, Senin (25/4/2022).
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Ni Wayan Giri Adnyani, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Ken Qi, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia.
Sementara itu CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, digitalisasi telah mempercepat transformasi di semua sektor di Indonesia, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kolaborasi kami yang ditingkatkan melalui MoU ini, akan meningkatkan pengembangan talenta digital dari mereka yang bekerja di ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Huawei juga akan meningkatkan kapabilitas startup digital pariwisata dan ekonomi kreatif melalui pendampingan, inkubasi, scale-up, link-and-match dengan pemodal ventura, melalui program Huawei Spark, untuk meningkatkan dukungannya terhadap kematangan dan keberlanjutan ekosistem,” kata Jacky.
Menurut dia, di bawah komitmen tersebut, bersama Huawei dan para mitra strategisnya, Kemenparekraf juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya beradaptasi untuk mengatasi beberapa isu strategis dalam perkembangan digital. Seperti pengembangan penelitian (open data, dan link and match), pengembangan program inkubasi pendidikan (kurikulum, pendidikan lanjutan nonformal, dan bimbingan teknis), fasilitas pendanaan dan pembiayaan (skema pembiayaan, interaksi dengan lembaga pembiayaan/investor dan literasi), penyediaan infrastruktur, pengembangan sistem pemasaran, fasilitasi kekayaan intelektual, dan perlindungan kreativitas.
“Ke depan, Huawei ingin berkontribusi lebih bagi Indonesia karena kami telah menjadi bagian dari Indonesia sejalan dengan komitmen I Do Huawei, dengan empat pilar: I Do Create, I Do Care, I Do Contribute dan I Do Collaborate, untuk secara konsisten berkontribusi dalam menciptakan nilai dalam rangka membangun Indonesia yang terhubung sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, hijau, dan indah,” kata Jacky.
Menindaklanjuti MoU tersebut, Kementerian dan Huawei akan membentuk satgas bersama untuk menggali potensi dan peluang kerjasama, khususnya dalam pengembangan talenta digital dan program Huawei Spark.
Huawei telah membina lebih dari 58 ribu talenta digital dari target 100 ribu hingga 2025.
STEVY WIDIA
Discussion about this post