Huawei Investasikan US$400 Juta Untuk Program Kolaborasi Dengan Akademisi

Tim ITB Peserta Huawei ICT Competition 2019-2020. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Huawei bekerja sama dengan lebih dari 300 perguruan tinggi dan 900 lembaga penelitian di seluruh dunia. Di tahun 2021, perusahaan ini menginvestasikan US$400 juta untuk program kolaborasi dengan kalangan akademisi. Di Indonesia, Huawei menggandeng 73 perguruan tinggi sebagai mitra strategis dalam berbagai program pengembangan SDM digital.

Vice President Director of the Board Huawei Indonesia Ken Qi mengungkapkan, Huawei telah melatih lebih dari 60 ribu SDM digital, sebagai bagian dari targetnya untuk mengembangkan 100 ribu SDM digital sampai dengan tahun 2025.

“Huawei berkomitmen penuh mendukung visi besar pemerintah Indonesia untuk mencetak 9 juta SDM digital pada tahun 2030. Dengan berpegang pada komitmen “I Do”, kami akan terus mendorong sinergi dan kolaborasi, dan kami berharap lebih banyak perguruan tinggi dan mahasiswa akan bergabung dalam prakarsa nasional kami ini,” tegas Ken dalam keterangan pers, Jumat (17/6/2022).

Menurut Ken, kerjasama ini yang mencakup kegiatan merancang materi perkuliahan dan program studi, pelatihan SDM bersama, serta kompetisi teknologi, seluruhnya bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangan SDM pada berbagai tingkatan.

Sementara itu, Director of the Board and Chair of the Scientist Advisory Committee Huawei William Xu mengatakan, Huawei berencana berinvestasi lebih besar di masa depan untuk kolaborasi lebih mendalam.

Menurut Wiliam, langkah kerja sama dengan perguruan tinggi guna membangun platform yang terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM.

“Didorong visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, kalangan industri dan akademisi bahu membahu menentukan apa saja yang merupakan ‘tantangan terbesar’ kemudian melaksanakan inovasi. Semua upaya ini dilakukan dengan tujuan mengurai permasalahan yang dihadapi industri serta untuk menciptakan pencapaian yang luar biasa,” papar William Xu dalam ajang Times Higher Education’s Asia Universities Summit baru-baru ini.

Xu juga memaparkan pendekatan yang dilakukan Huawei dalam kolaborasinya dengan perguruan tinggi. Langkah pertama adalah membangun platform terbuka dan inovatif untuk penelitian bersama dan pengembangan SDM. Perguruan tinggi merupakan sumber bagi industri, oleh karena itu sudah sepatutnya mereka mendedikasikan diri pada penelitian dasar dan upaya mengatasi tantangan jangka panjang melalui berbagai penemuan, dari 0 ke 1.

Di sisi lain, industri harus memanfaatkan keunggulannya dalam bidang rekayasa untuk mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul, baik dalam hal rekayasa maupun industrialisasi. Selain itu, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan kalangan usaha perlu menyelaraskan definisi mereka tentang “tantangan terbesar”.

“Dengan cara ini, mereka akan dapat mencapai kesepakatan bersama mengenai visi dan tantangan dalam industri serta menjajaki teknologi generasi berikutnya. Dua faktor pendorong utama, yakni visi dan penelitian untuk penerapan di dunia nyata, akan mengarahkan industri dan akademisi dalam penelitian mereka mengenai teori dasar dan teknologi tingkat lanjut, serta dalam berbagai bidang. Bersama-sama dan bahu membahu, kita dapat memastikan bahwa penelitian dan SDM kita selalu sejalan dengan perkembangan terkini,” paparnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version