youngster.id - Transformasi digital semakin cepat mendorong banyak perusahaan yang memasuki era multi-cloud dan multi-vendor. Hal itu membutuhkan daya komputasi AI yang jauh lebih tinggi. Tren pertumbuhan dan inovasi teknologi jaringan pusat data (DCN) di bahas dalam “CloudFabric 3.0: High-Connectivity 400GE CloudFabric, Empowering the AI Era” pada Huawei Network Summit (HNS) 2023.
President of Data Center Network Domain Huawei Data Communication Product Line Arthur Wang mengatakan, solusi yang berorientasi pada masa depan ini memungkinkan dibangunnya DCN dengan konektivitas tinggi hingga 400GE yang memiliki fitur ultra-fast deployment, ultra-intelligent operations and maintenance (O&M), dan ultra-powerful performance, yang menghadirkan momen baru menuju era AI.
“Seiring dengan transformasi digital
yang semakin cepat, akan semakin banyak perusahaan yang memasuki era multi-cloud dan multi-vendor, serta membutuhkan daya komputasi AI yang jauh lebih tinggi. Jaringan yang dapat bekerja lebih tinggi dan O&M yang lebih cerdas menjadi dua hal yang wajib dimiliki. Untuk mengimbangi, Huawei menyediakan Solusi CloudFabric 3.0 yang telah ditingkatkan dengan fitur ultra-powerful performance, ultra-fast deployment, dan ultraintelligent operations and maintenance (O&M), ” papar Arthur dalam siaran pers, Jumat (18/8/2023).
Menurut dia, solusi Huawei ini memungkinkan penerapan jaringan dan O&M terpadu di seluruh cloud dan vendor, serta ideal untuk membangun jaringan pusat data 400GE yang sangat besar.
Sementara Vice President, Data Center Network Domain Huawei Data Communication Product Line Jacko Lee mengungkapkan, setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan percobaan, Huawei telah meningkatkan Ethernet tradisional menjadi Ethernet hyperconverged agar dapat membawa berbagai layanan jaringan pusat data. Termasuk komputasi umum, penyimpanan, komputasi dengan performa tinggi (HPC), dan layanan AI.
“Jaringan pusat data berevolusi dari protocol FC, IB, dan Ethernet menjadi protokol Ethernet hyper-converged, menghadirkan 100% daya komputasi dan mempercepat penerapan dalam semua skenario,” katanya.
CTO Huawei Asia Pacific Enterprise Victor Lapian menambahkan, seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang beralih menuju lingkungan multi-cloud dan multi-vendor, masalah-masalah seperti standar model yang tidak konsisten, biaya tinggi untuk orkestrasi dan pengembangan lintas-vendor, dan O&M yang sulit menjadi semakin jelas.
“Dengan memanfaatkan kerangka
pemrograman terbuka dari iMaster NCE, Solusi CloudFabric 3.0 Huawei menawarkan model terpadu, adaptasi driver yang fleksibel, dan orkestrasi drag-and-drop, yang memungkinkan O&M jaringan secara otomatis dan menciptakan pengalaman O&M yang lebih sederhana, ” ujarnya.
Menurut keduanya, peta digital jaringan Huawei adalah yang pertama di industri ini. Peta ini menghapus ketidakmampuan O&M konvensional untuk mendeteksi perubahan layanan. Selain itu secara dinamis dan intuitif dapat menampilkan hubungan serta pemetaan antara jaringan multicloud dan layanan pusat data.
Peta ini menjadi spesial dengan kemampuan visibilitas jaringan multi-cloud dalam satu peta, demarkasi kesalahan hanya dalam satu detik, dan pengoptimalan jaringan hanya dengan sekali klik, yang pada akhirnya menciptakan pengalaman jaringan pusat data terbaik.
Berkat keunggulan khususnya yang dibangun atas inovasi teknologi, Huawei CloudFabric 3.0 High-Connectivity 400GE DCN Solution disambut positif oleh pelanggan, dengan penerapan yang signifikan di berbagai industri seperti keuangan, layanan publik, energi,dan pendidikan.
Ke depannya, Huawei akan terus bekerja sama dengan para mitra industri untuk memperkuat penelitian dan inovasi di bidang jaringan pusat data, dan mengarahkan peningkatan jaringan menuju otomatisasi dan kecerdasan, serta evolusi jaringan antargenerasi. Semua upaya ini dirancang untuk mempercepat transformasi digital
perusahaan dan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan industri.
Huawei Network Summit (HNS) 2023 dihadiri lebih dari 200 pelanggan dan mitra dari berbagai negara seperti Hong Kong (Tiongkok), Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post