youngster.id - Huawei meluncurkan OpenLab 3.0 Asia-Pasifik. Proyek senilai US$20 juta berupaya menggabungkan teknologi, talenta, dan mitra dalam satu platform inovasi. Selain itu OpenLab 3.0 berperan sebagai dasar kerja sama ekosistem, dan menyatukan bakat industri dan kemampuan TIK di kawasan.
“Booming ekonomi digital di APAC akan mengarah pada layanan dan aplikasi inovatif baru. Untuk mempercepat transformasi digital industri, diperlukan ekosistem industri yang lebih terbuka dan terdiversifikasi”, kata Nicholas Ma, President, Huawei APAC Enterprise Business Group dalam acara peluncuran yang digelar virtual, Jumat (31/3/2023).
Acara peluncuran tersebut disaksikan oleh Goh Pei Sheng, Vice President, Digital Industry Singapore (DISG). Lebih dari 60 mitra dan undangan dari sektor teknologi dan publik, asosiasi industri, dan universitas menghadiri acara tersebut.
Nicholas Ma menjelaskan, proyek ini bertujuan untuk memutakhirkan OpenLab 3.0 di Singapura dan mendorong kemampuannya di seluruh APAC dan sekitarnya. Memanfaatkan kemampuan platform, Huawei bekerja sama dengan mitra lokal untuk menciptakan solusi berbasis skenario yang berpusat pada pelanggan dan inovatif, seperti Smart Campus dan Smart Classroom.
Selain itu, Huawei terus bekerja sama dengan para mitra untuk membangun ekosistem, mempercepat transformasi digital dalam layanan publik, keuangan, transportasi, energi dan lebih banyak industri.
“OpenLab 3.0 adalah platform teknologi global untuk mitra lokal, pelanggan, dan institusi pendidikan tinggi di APAC. Ini mengeksplorasi solusi bersama berdasarkan tuntutan berbagai industri dan terus berkontribusi untuk membangun Digital APAC,” kata Ma lagi.
Sementara itu CEO Huawei International Foo Fang Yong mengatakan, OpenLab 1.0 hingga 2.0 melihat hari esok dari perspektif hari ini. Sedang OpenLab 3.0 untuk melihat hari esok dari perspektif masa depan dan menjelajahi lebih banyak kemungkinan di masa depan melalui kemampuan dan investasi R&D inovatif yang komprehensif.
“Bekerja sama dengan mitra kami menginkubasi dan memungkinkan aplikasi lokal dan solusi inovatif yang lebih berorientasi masa depan, sambil mempromosikannya ke seluruh wilayah Asia-Pasifik untuk mendukung transformasi digital di berbagai industry,” tegas Foo Fang Yong.
Pada kesempatan itu President of Huawei APAC Public Affairs and Communications Jun Zhang membagikan model pengembangan talenta bernama PIPES yang berarti Platform, Inovasi, Profesionalisme, Experiece (Pengalaman), dan Keterampilan.
“PIPES memberikan program talenta yang ditargetkan bagi segenap lapisan masyarakat, untuk mendorong ekosistem talenta yang inklusif di kawasan Asia Pasifik. Sebagai platform untuk inovasi, pengalaman dan berbagi pengetahuan, OpenLab 3.0, menunjukkan komitmen Huawei yang berpusat pada talenta, dan akan muncul sebagai hub bagi pengembangan bakat di seluruh kawasan”
Selain itu juga diluncurkan “Cloud OpenLab”, platform integrasi & verifikasi solusi berorientasi mitra pada arsitektur cloud juga diluncurkan pada gelaran yang sama. Mitra Huawei, Simon Chung, President Global Business Division, Chinasoft International dan Jeffrey Yam Director-Founder, Maxxmedia International berbagi tentang perjalanan kolaborasi dengan Huawei dalam menginkubasi solusi Smart Campus dan Smart Classroom dalam acara peluncuran tersebut.
Huawei OpenLab di Singapura secara resmi diluncurkan pada tahun 2016 dan telah didatangi 6000 pengunjung industri dari wilayah APAC, serta menjalin kolaborasi dengan lebih dari 100 mitra untuk menciptakan solusi yang berpusat pada pelanggan.
Hingga saat ini, Huawei telah mendirikan OpenLabs di seluruh dunia, di Suzhou, Munich, Istanbul, Dubai, dan sekitarnya, bersama-sama mengembangkan dan meluncurkan teknologi dan solusi dengan lebih dari 400 mitra di seluruh dunia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post