youngster.id - Huawei menggelar OptiX Club 2024 yang mengusung tema seputar konektivitas optik dan keberlanjutan digital, yaitu “F5.5G Advanced (F5G-A), the Foundation of Industrial Intelligence”. Acara tahunan ini menjadi platform untuk bertukar pengalaman teknis dalam industri fiber optic dengan memfasilitasi diskusi di antara para mitra industri global tentang tren dan solusi industri terbaru, guna mendorong kemajuan industri di masa depan.
Director of Huawei Asia Pacific Region Optical Jeffrey Chen menegaskan, kecerdasan industri telah menciptakan tren baru pada industri fiber optic. Terlebih lagi, F5G-A juga telah membuka jalan menuju evolusi teknologi yang komprehensif di masa depan.
“Dengan posisi yang kuat dalam ekosistem fiber optic, Huawei terus mengeksplorasi teknologi fiber optic yang inovatif untuk mewujudkan kecerdasan industri. Dengan terus berbagi praktik dan inovasi terbaik, seperti yang kami lakukan hari ini di OptiX Club 2024, harapannya pelanggan, mitra, dan Huawei, dapat mewujudkan lebih banyak pencapaian dalam kecerdasan industri dalam waktu dekat,” dikutip Jumat (30/8/2024).
Jeffrey memaparkan, konektivitas dan sensor fiber optic telah menjadi landasan transformasi industri cerdas. Kecerdasan industri melahirkan tiga tren utama dalam industri ini, yakni Fiber-in Copper-out, fgOTN-in SDH-out, dan Optical-Sensing-in Hard-Work-out.
Untuk jaringan kampus berskala menengah dan besar di sektor pendidikan, kesehatan, perhotelan, dan industri manufaktur, Huawei menawarkan Solusi FTTO 2.0 generasi terbaru, dengan teknologi XGS-PON Pro dan Wi-Fi 7 dari Huawei digunakan untuk meningkatkan bandwidth, network, pengalaman, dan O&M, hingga mencapai 12,5/25G untuk koneksi ke dalam ruangan dan 2,5/10G untuk koneksi ke titik akses (AP) dan digunakan untuk membangun jaringan kampus all-optical berkapasitas 10 Gbps yang ramah lingkungan.
Sementara, untuk jaringan produksi (production network) di sektor energi dan transportasi, OptiXtrans E6600 dari Huawei menjadi produk transmisi optic pertama di industri yang mendukung standar fine grain OTN (fgOTN) untuk memudahkan pelanggan membangun jaringan komunikasi yang andal di era kecerdasan ini.
Terkait data center interconnect (DCI), Huawei menyediakan platform DCI generasi terbaru yaitu Huawei OptiXtrans DC908 Pro yang mendukung Tbps per wavelength untuk memastikan transmisi layanan yang efisien, aman, dan andal.
Lebih dari 200 perwakilan dari mitra industri Huawei, termasuk PT Eka Mas Republik (Myrep), BIZNET, dan sejumlah instansi lainnya, menghadiri KTT ini dan berbagi pengalaman tentang kerja sama mereka dengan Huawei untuk membangun all-optical network.
“Menyediakan internet yang andal dan stabil adalah strategi MyRepublic untuk tampil sebagai pemenang dalam pasar fiber-to-the-home (FTTH) yang kompetitif,” kata Hendra Gunawan, Chief Technology Officer PT Eka Mas Republik (MyRepublic).
Sementara itu, Ketua Pelaksana Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Arki Rifazka, menyatakan, Huawei selalu berada di garis depan pengembangan teknologi fixed broadband. “Fiber-to-the-room (FTTR) menjadi salah satu terobosan kunci untuk memperluas konektivitas. Peningkatan bandwidth hingga 100Mbps sangat penting untuk meningkatkan kualitas internet di Indonesia,” ujarnya.
Pada April tahun ini, Huawei membuka perekrutan anggota OptiX Club di seluruh dunia. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2020, Optix Club telah menyelenggarakan lebih dari 200 acara di 40 negara di seluruh dunia. OptiX Club kemudian melanjutkan dengan mengadakan sejumlah acara untuk para anggota pada tahun 2024. Dengan melibatkan vendor, user, peneliti, dan analis industri optik dari seluruh dunia, Huawei mendorong terjalinnya lebih banyak pertukaran informasi mengenai standar industri, tren pengembangan komunikasi dan aplikasi fiber optic, penggunaan komersial, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh kecerdasan digital industri.
STEVY WIDIA