Huawei Perkuat Badan Riset dan Inovasi Nasional Dengan Perangkat AI

Huawei BRIN

Huawei Indonesia bekerjasama dengan OR-PPT, BRIN. (Foto: istimewa/BRIN)

youngster.id - Kecerdasan artifisial atau AI dipercaya akan menjadi salah satu teknologi yang menjadi disruptor utama di berbagai lini kehidupan terutama di era pasca-pandemi. Agar negara dan seluruh sektornya terus mampu unjuk kompetensi, pemerintah Indonesia pun telah menyiapkan Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial atau AI yang realisasinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri.

Untuk mendukung hal itu, serta mendukung peluasan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di industri maupun layanan publik, Huawei memberikan kontribusi berupa perangkat AI untuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyambut baik itikad baik Huawei terhadap peningkatan kapasitas BRIN dari segi teknis maupun civitas.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Strategi Nasional AI membangun momentum yang positif terhadap pengembangan kecerdasan artifisial, sehingga manfaat teknologi AI dapat dinikmati oleh semakin banyak organisasi, pelaku usaha, dan pengguna akhir. Kami percaya, teknologi AI memainkan peran kunci di balik sistem terintegrasi yang berada di sekeliling kita,” kata Handoko dalam keterangan pers, Rabu (19/1/2022).

Menurut dia, pemerintah, dalam hal ini BRIN sebagai badan yang memayungi upaya-upaya riset dan inovasi, sangat membutuhkan wawasan-wawasan baru dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri.

Sementara itu, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, sebagai salah satu teknologi kunci yang memampukan Indonesia untuk menembus peringkat 5 ekonomi digital terbesar dunia sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045. “Dukungan Huawei terhadap Strategi Nasional AI ditegaskan melalui kerja sama dengan BRIN. Kiranya kerja sama ini dapat memajukan implementasi Strategi Nasional AI,” ujarnya.

Huawei juga memiliki target untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu talenta digital mumpuni di Indonesia yang diumumkannya pada tahun 2020 lalu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Hingga kini, Huawei telah menyiapkan sebanyak 52 ribu talenta digital, atau lebih dari setengah targetnya hanya dalam waktu 14 bulan. Angka tersebut akan semakin berkembang dengan ditingkatkannya kerja sama Huawei dengan BRIN.

“Huawei yakin bahwa SDM yang mumpuni sama pentingnya, atau bahkan lebih penting daripada teknologi yang termutakhir sekalipun. Penguatan kerja sama Huawei dengan BRIN merupakan penegasan kembali terhadap keyakinan kami tersebut,” pungkas Jacky.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version