Ideathonesia Online 202: Bahas Peluang Bisnis Pasca Pandemi Bagi Wirausahawan Muda

Ideathonesia digelar sejara virtual. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa/United Nations Development Programme (UNDP) bekerja sama dengan Citi Foundation dan Kementerian Pemuda dan Olahraga hari ini menyelenggarakan Ideathonesia, sebuah pertemuan crowdsourcing untuk ide-ide bisnis yang berdampak, menargetkan kaum muda sebagai bagian dari inisiatif Youth Co: Lab di Indonesia.

Selama dua tahun terakhir, proyek Youth Co: Lab telah dilaksanakan di 20 negara dan wilayah di kawasan ini, dengan dialog nasional, KTT regional, dan kompetisi inovasi sosial yang menjangkau lebih dari 48.000 peserta. Inisiatif ini telah memberi manfaat bagi lebih dari 2.500 wirausahawan sosial muda dan membantu meluncurkan atau meningkatkan hampir 500 wirausaha sosial.

“Meskipun ada dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bisnis, pandemi COVID-19 telah menghadirkan peluang unik untuk menyesuaikan model bisnis guna membantu melayani kebutuhan berbagai komunitas sekaligus menyediakan lapangan kerja bagi kaum muda. Oleh karena itu, UNDP wajib mempertahankan acara tahunan Ideathonesia tahun ini untuk terus menjajaki peluang baru di saat krisis, ”kata Muhammad Didi, Kepala Unit Keuangan Inovatif UNDP Indonesia dalam keterangannya, Selasa (11/8/2020).

Dibentuk bersama pada tahun 2017 oleh UNDP dan Citi Foundation, Youth Co: Lab bertujuan untuk memberdayakan dan berinvestasi pada kaum muda, sehingga mereka dapat mempercepat implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui kepemimpinan, inovasi sosial, dan kewirausahaan.

Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengatakan, Citi melalui Citi Foundation telah berfokus untuk memperluas peluang ekonomi bagi generasi muda Indonesia di bawah payung Citi Peduli dan Berkarya (Citi Peka).

“Pendekatan Youth Co: Lab dalam mendengarkan perspektif dan ide kaum muda, dan memberdayakan mereka untuk mendorong solusi bisnis yang mengatasi masalah yang paling mendesak di dunia mendorong perubahan nyata. Hanya dengan menggabungkan kekuatan berbagai aktor dari sektor publik dan swasta, mitra sosial, masyarakat madani, dan seterusnya, kita dapat bekerja menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” katanya.

Tahun ini, Ideathonesia memilih wirausaha yang berfokus pada “planet, manusia, keuntungan” sebagai intinya. Wirausaha tersebut juga harus memiliki nilai-nilai yang berkontribusi untuk mengatasi ketimpangan. Peserta terpilih akan mengambil bagian dalam sesi bimbingan selama sebulan dari PLUS dan UNDP yang akan membantu mengembangkan wirausaha mereka, memvalidasi ide bisnis mereka, dan mempercepat dampak dalam komunitas mereka. Selain workshop mentorship, Ideathonesia menggelar serangkaian seminar online tentang berbagai topik kewirausahaan yang terbuka untuk umum.

“Ideathonesia sebagai salah satu unsur penting dalam memberikan ruang berkreasi dan berinnovasi anak muda untuk  membuat dampak social yang lebih luas melalui ide dan aksi utk menciptakan perubahan menuju kondisi global yang lebih baik. Ideathonesia memperbaiki ekosistem dengan optimalisasi peran pemangku kepentingan kewirausahaan di dalamnya,” ungkap Imam Gunawan, Deputy Assistant of Youth Entrepreneurs, Ministry of Youth and Sport.  

STEVY WIDIA

Exit mobile version