youngster.id - Di Indonesia perkembangan industri teknologi AI mendapat dukungan pemerintah lewat peluncuran Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045. Namun, saat ini masih ada tantangan, termasuk kurangnya talenta AI yang berkualitas, kurangnya infrastruktur pendukung, dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri teknologi AI.
CEO dan Co-Founder Indonesia AI Muhammad Angga mengatakan, diperlukan kolaborasi pentahelix untuk mengatasi tantangan pengembangan AI di Indonesia. Untuk itu, berawal dari komunitas penggiat dan penggemar yang memiliki concern terhadap pengembangan edukasi AI.
“Indonesia AI berkomitmen untuk mengatasi talent gap di Indonesia demi mendukung pemerintah untuk mencapai Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045. Kami hadir untuk membantu Indonesia dalam melakukan transformasi digital menuju Indonesia Generasi Emas dengan pemanfaatan teknologi AI. Tentunya diperlukan dukungan yang solid dari elemen lain dalam kolaborasi pentahelix sehingga Indonesia bisa mencapai target tersebut,” ucap Angga dalam keterangan pers, Rabu (29/3/2023).
Untuk itu, perusahaan dibawah bendera PT Teknologi Artifisial Indonesia menghadirkan platform kursus yang bertujuan membantu mengatasi talent gap terutama di bidang AI melalui beberapa program unggulan. Salah satunya adalah program AI Career Bootcamp, yaitu program pelatihan intensif untuk meningkatkan keterampilan peserta agar siap berkarir di bidang teknologi AI, CV, dan NLP melalui materi yang komprehensif dan mendalam.
Edutech ini turut didukung oleh sederet mentor berpengalaman di bidang teknologi AI dari berbagai perusahaan ataupun startup dan telah membantu pemerintah dan banyak perusahaan lintas industri, seperti Microsoft, IBM, AWS, LG Indonesia dan lainnya.
Menurut Angga, melalui kampanye #AIUntukSemua dan #AIUntukIndonesia, mereka juga menghadirkan platform belajar daring teknologi AI berbasis Learning Management System (LMS) dan telah menghasilkan banyak lulusan talenta di bidang AI. Terdiri dari ragam kursus mulai dari AI Fundamental, AI for Smart City, AI for Agriculture, AI for Healthcare, AI for Education, AI for Disaster Management, dan AI for Natural Resources.
“Untuk mencapai Generasi Emas, kami juga menghadirkan AI for Kids untuk memperkenalkan teknologi AI sejak dini yang dimulai dari rentang usia 6 hingga 15 tahun,” ujar Angga.
Platform yang didukung oleh Kode Creative Hub ini telah berhasil menarik minat banyak anak muda untuk belajar teknologi AI dan telah meluluskan lebih dari 2.000 talenta. Sebagai pelopor program belajar teknologi AI di Indonesia, Indonesia AI menargetkan untuk mencapai 1 juta lulusan hingga tahun 2045 untuk memenuhi Indonesia Generasi Emas.
Ragam penghargaan juga telah diraih Indonesia AI di antaranya adalah Runner Up Startup Pitching Competition oleh IndigoSpace Telkom Indonesia, terpilih sebagai Top 40 Potential Startup oleh program 1.000 Startup Digital pada tahun 2022 oleh Kominfo, dan Startup for Incubation and Pitching Program oleh Founderplus dan FundEx.
STEVY WIDIA
Discussion about this post