Indonesia Bawa Isu Kewirausahaan Perempuan di G20 Ministerial of Women Conference 2021

Lender perempuan

Minat Pendanaan Perempuan pada Fintech Lending Terus Meningkat (Foto: Ilustrasi/youngster.id)

youngster.id - Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan untuk kali pertama digelar. Tujuan dari Konferensi ini adalah menciptakan momen untuk mem-fokus-kan perhatian secara transversal pada isu pemberdayaan perempuan, menyatukan pemerintah dan aktor non-pemerintah.

Pada konferensi yang berlangsung di Santa Margherita Ligure, Italia itu Indonesia diwakili oleh Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Hadriani Uli Silalahi dan Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, Direktur & Chief Strategic Transformation & Information Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya serta Ketua Komite Tetap Bidang Pendidikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Rinawati Prihatiningsih selaku chair dan co-chair dari G20 Empower.

Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan SDA, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Co-Sherpa G20 Indonesia Raden Edi Prio Pambudi mengatakan salah satu isu yang dibahas dalam Ministerial Conference on Women’s Empowerment tahun 2021 adalah peran perempuan dalam kewirausahaan UMKM di masa digitalisasi. Indonesia harus mengambil kesempatan ini untuk menaikkan kapasitas perempuan agar turut berkontribusi dalam memulihkan perekonomian melalui usaha keluarga.

“Karena itu, dengan lebih dari 133 juta perempuan di Indonesia, menjadi modal SDM yg besar untuk menggerakkan sektor produktif,” kata Edi Prio, dalam acara Laporan dari G20 Ministerial of Women Conference 2021 – Italia yang disiarkan secara virtual Jumat (26/8/2021).

Indonesia akan menjadi Presidensi G20 dan tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.  Indonesia sebagai Presidensi G20 akan mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger. Kehadiran 4 orang perwakilan Indonesia dalam konferensi di Italia diantaranya adalah untuk menyampaikan pendapat mengenai issue perempuan sekaligus melakukan observasi dan persiapan Indonesia dalam rangka Presidensi G20 di tahun 2022 mendatang.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Lenny N. Rosalin mengatakan, Indonesia akan terus memperkuat komitmen untuk memastikan pelaksanaan pengarusutamaan gender, perlindungan hak perempuan, pemberdayaan perempuan baik itu di tingkat Nasional maupun global.

“Kami akan terus mengawal isu-isu ini, bagaimana mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan. Selain itu, kami juga siap untuk menyusun kebijakan dan program-program yang tentunya untuk menutup kesenjangan gender secara menyeluruh,” kata Lenny.

Sementara itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan,  akan terus berkomitmen untuk ikut serta secara aktif mensukseskan Presidensi G20 2022 terutama dalam hal isu perempuan dan kesetaraan gender.

“Selain mensukseskan kegiatan ini, kami juga siap memulainya dengan pengembangan STEM yaitu pembelajaran secara terintegrasi antara pengetahuan, teknologi dan matematika untuk mengembangkan kreativitas agar mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan agenda yang telah disepakati bersama dalam konferensi G20 di Italia,” kata Dian.

Yessie D. Yosetya, Direktur & Chief Strategic Transformation and Information Officer XL Axiata dan Chair dari G20 Empower  menambahkan, ke depannya Xl dari sektor swasta berkolaborasi dengan Pemerintah, dan Lembaga Masyarakat akan terus berfokus untuk meningkatkan program kepemimpinan perempuan di dunia.

“Yang jelas, usaha dan pengembangan talenta bagi para pekerja perempuan yang lebih tangguh dan berkelanjutan sangat penting. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran perempuan dalam posisi pimpinan merupakan hal mendasar bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan dapat digunakan untuk menilai daya saing suatu negara,” pungkas Yessie.

 

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version