Rabu, 12 November 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Indonesia Bawa Isu Pajak e-Commerce di KTT ASEAN

1 Mei 2018
in News
Reading Time: 2 mins read
Pemerintah Akan Hapus Perpanjangan SIUP dan TDP

Enggartiasto Lukita Menteri Perdagangan RI. (Foto: Kemendag/Youngsters.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perkembangan ekonomi digital terkait dengan e-commerce telah mencapai level bilateral. Oleh karena itu pada KTT ke-32 ASEAN Indonesia membawa isu pemberian “level of playing field” yang setara serta bea masuk dan pajak yang ditransaksikan melalui e-commerce.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, di tengah situasi yang terus berkembang negara-negara anggota ASEAN telah sepakat untuk meningkatkan soliditas dari sisi ekonomi dan perdagangan. “Kita sama-sama mempersiapkan diri untuk masuk ke digital ekonomi,” ucap Enggartiasto pada KTT ke-32 ASEAN di Singapura yang dilansir Antara baru-baru ini.

Pada kesempatan itu, Enggartiasto mengatakan Indonesia mengusung dua isu yaitu bahwa semua pihak di ASEAN harus mau memberikan “level of playing field” yang sama antara bisnis konvensional dengan bisnis digital. “Sebagai ilustrasi dari sisi perpajakan mereka juga harus diperlakukan sama,” katanya.

Baca juga :   Dian Sastro Gelar Pameran Seni Dukung ASD

Selain itu Indonesia kepada WTO juga menyampaikan mengenai penetapan bea masuk dan pajak atas barang dan jasa yang ditransaksikan secara elektronik atau e-commerce. “Buat Indonesia tidak terkena moratorium, kami tidak mau moratorium tetapi biaya transmisi itu ok kita setuju,” tuturnya.

Dalam pertemuan Enggar dengan Dirjen WTO akhir tahun lalu di Argentina, dibahas bahwa barang dan jasa yang ditransaksikan dan ditransmisikan secara elektronik akan dipertimbangkan untuk dikenakan bea masuk secara sukarela (voluntary). Pelaksanaan pengenaan itu nantinya dikembalikan ke masing-masing negara.

Barang dan jasa yang dapat dikenakan bea masuk dan pajak misalnya buku digital (e-book), musik digital, jasa akuntansi, serta jasa arsitektur. Sementara itu, jasa transmisi elektronik akan tetap dalam moratorium sehingga tidak akan dikenakan bea masuk dan pajak. Faktanya negara-negara anggota ASEAN, kata Enggartiasto belum seluruhnya memahami mengenai persoalan itu.

Baca juga :   Transaksi Reksa Dana di Tokopedia Tumbuh Pesat

“Thailand menanyakan dan kita klarifikasi mengenai masalah itu ya itu yang kita persoalkan di WTO,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Enggartiasto ingin agar ke depan ASEAN benar-benar siap memasuki bisnis ekonomi digital dengan lebih matang. Penyelesaian RCEP Pada kesempatan yang sama, Enggartiasto juga menyampaikan soal komitmen Indonesia sebagai negara koordinator untuk penyelesaian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) di bawah kepemimpinan Singapura.

“Semua meminta untuk kita bisa menyelesaikan di bawah kepemimpinan dari Singapura jadi kita mau mengupayakan semaksimal mungkin kita bisa finalisasi RCEP itu,” ujarnya.

Sementara soal Comprehensive and Progressive Agreement for Trans -Pacific Partnership/CPTPP Enggartiasto mengatakan negara-negara ASEAN sejatinya ragu tanpa ada keterlibatan Amerika Serikat di dalamnya.

“Mereka semua ragu tanpa Amerika, mereka ragu karena kita bandingkan baik dari sisi GDP maupun jumlah penduduk tanpa Amerika sudah tidak ada artinya,” ungkapnya.

Baca juga :   Fajrin Rasyid Jadi Presiden Bukalapak

Meski begitu, Enggartiasto menyebutkan empat negara ASEAN pada akhirnya memutuskan untuk bergabung setelah enam negara termasuk Indonesia telah lebih dahulu berada di dalamnya. Menurut dia, dengan semangat ASEAN, perlu dilakukan kembali kajian yang berbeda dengan kajian yang sebelumnya.

“Dulu kita melakukan kajian, jadi tanpa Amerika kita harus melakukan kajian, kajian secara bersama-sama kita lakukan dari enam negara itu. Dan dengan Sekretariat ASEAN nanti empat negara itu akan mempersiapkan berbagai hal, toh kita tidak bisa buru-buru karena mereka harus meratifikasi di internal masing-masing,” pungkasnya.

Enam anggota ASEAN yang telah lebih dulu bergabung dengan CPTPP yakni Thailand, Filipina, Myanmar, Indonesia, Laos dan Kamboja.

 

STEVY WIDIA

Tags: ASEANe-commerceMenteri Perdagangan (Mendag) RI Enggartiasto Lukita
Previous Post

Modal Ventura AS, Kucurkan Dana Rp 200 M untuk Startup Indonesia

Next Post

Bekraf Siap Kucurkan Rp 6 Miliar Bagi Pelaku Ekraf

Related Posts

Shopee Live
Headline

Dukung Kreator & UMKM, Shopee Gaet Meta Hadirkan Kemitraan Afiliasi Facebook

24 Oktober 2025
0
LIVE Host Profesional Jadi Tren Profesi Baru Platform Penjualan Online
Headline

LIVE Host Profesional Jadi Tren Profesi Baru Platform Penjualan Online

22 Oktober 2025
0
Jenama Kecantikan Lokal Ini Akselerasi Pertumbuhan Bersama LazMall
Headline

Jenama Kecantikan Lokal Ini Akselerasi Pertumbuhan Bersama LazMall

18 Oktober 2025
0
Load More
Next Post
Bekraf Pinang Perbankan Untuk Permodalan Pelaku Ekonomi Kreatif

Bekraf Siap Kucurkan Rp 6 Miliar Bagi Pelaku Ekraf

Ikopin Latih Pelaku UKM Siap Masuk Pasar Ekspor

PIBI Ikopin dan Digital Youthpreneur Dorong UKM Online

UKM Perlu Semakin Kompetitif

UKM Perlu Semakin Kompetitif

Discussion about this post

Recent Updates

Lintasarta

Bidik Pangsa Konektivitas AI Indonesia, Lintasarta Perluas Kapasitas Jaringan

11 November 2025
PLTS Schneider Electric

Jaga Stabilitas PLTS, Schneider Electric Tawarkan Pemutus Sirkuit 800V AC

11 November 2025
CyberArk

CyberArk Rilis Kontrol Hak Akses Khusus untuk Agen AI Berisiko Tinggi

11 November 2025
OYO SuperAgent

OYO Catat Pertumbuhan 10x Program Pemberdayaan Komunitas Lokal SuperAgent

11 November 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Lintasarta

Bidik Pangsa Konektivitas AI Indonesia, Lintasarta Perluas Kapasitas Jaringan

11 November 2025
PLTS Schneider Electric

Jaga Stabilitas PLTS, Schneider Electric Tawarkan Pemutus Sirkuit 800V AC

11 November 2025
CyberArk

CyberArk Rilis Kontrol Hak Akses Khusus untuk Agen AI Berisiko Tinggi

11 November 2025
OYO SuperAgent

OYO Catat Pertumbuhan 10x Program Pemberdayaan Komunitas Lokal SuperAgent

11 November 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version