youngster.id - Selain sebagai negara pengguna ponsel terbanyak, ternyata Indonesia dinyatakan masuk dalam tiga negara teratas yang diserang oleh malware mobile setelah Iran dan Bangladesh. Program jahat yang menyalahgunakan hak super user menjadi ancaman mobile terbesar selama beberapa tahun terakhir ini dan mungkin salah satu yang paling kuat.
“Lansekap ancaman mobile jelas berbanding lurus dengan apa yang terjadi di pasar mobile global. Saat ini, Trojan Mobile Advertising yang mengeksploitasi hak root memang sedang menurun, tetapi jika versi terbaru Android firmware menjadi rentan maka akan muncul peluang baru dan kami akan melihat pertumbuhannya kembali,” ungkap Roman Unuchek, Ahli Keamanan di Kaspersky Lab dalam keterangannya Kamis (29/3/2018) di Jakarta.
Dia menjelaskan, dengan hak untuk melakukan root, membuat Trojan memiliki kemampuan untuk secara diam-diam menginstal berbagai aplikasi, serta membombardir perangkat yang terinfeksi dengan iklan dengan tujuan membatasi atau bahkan menghalangi penggunaan lebih lanjut dari smartphone.
Dengan jumlah kemungkinan yang hampir tidak terbatas ini, cukup sulit untuk mendeteksi dan menghapus Trojan tersebut. Tercatat juga ada sebanyak 5.730.916 paket instalasi untuk Trojan mobile atau 1,5 kali lebih sedikit daripada tahun 2016.
Sebelumnya, salah satu jenis malware mobile teratas di tahun 2016, Trojan Mobile Advertising, di tahun 2017 mengalami penurunan. Jenis ancaman ini menginfeksi pengguna secara agresif, tetapi teknik yang mereka gunakan juga terus dimodifikasi selama 12 bulan terakhir.
Menurut laporan tahunan “Malware Evolution Mobile”, beberapa jenis Trojan mulai menggunakan skema monetisasi yang melibatkan layanan SMS berbayar dan WAP-billing untuk dapat terus mempertahankan dan meningkatkan keuntungan.
Pada 2017, Kaspersky Lab berhasil menemukan modifikasi terbaru dari Trojan Mobile Advertising yang tidak mengeksploitasi kerentanan hak root untuk menampilkan iklan. Namun sebaliknya mencoba metode lain, yaitu layanan SMS premium. Para ahli mendeteksi dua Trojan, yang termasuk dalam jenis malware Ztorg, dengan fungsi seperti ini telah diunduh pengguna sebanyak puluhan ribu kali dari Play Store.
Pada saat yang sama, para ahli perusahaan juga melihat peningkatan jumlah Trojan Mobile Clickers yang mencuri uang dari pengguna Android melalui WAP billing. Trojan ini mengklik halaman layanan berbayar dan setelah langganan diaktifkan, uang dari akun korban mengalir langsung ke akun peretas.
Untuk mengurangi risiko terinfeksi dan tetap terlindungi, pengguna disarankan untuk melakukan sebagai berikut:
1. Perhatikan aplikasi yang terpasang di perangkat Anda dan hindari mengunduhnya dari sumber yang tidak dikenal.
2. Selalu perbarui perangkat Anda.
3. secara teratur jalankan pemindaian sistem untuk memeriksa kemungkinan infeksi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post