youngster.id - Kompetisi Technology Idea (Tech-I) 2016 dari Global Innovation through Science and Technology initiative (GIST) baru saja masuk ke tahap akhir. Dari 30 finalis pilihan masyarakat dunia, ada satu finalis dari Indonesia.
Pada GIST Tech-I 2016 kali ini ada total 1.075 pendaftar dari 104 negara dan wilayah dari seluruh dunia. Proses seleksinya terbilang ketat, dengan tahapan pertama, ada lebih dari 140 orang ahli baik dari sisi teknologi hingga bisnis yang terlibat dalam tahap expert review.
Adalah Musawwir Muhtar dengan MorBi+ yang masuk finalis di kategori Idea Phase yang masuk dalam daftar finalis tersebut. Dia membuat sebuah produk biskuit berbahan dasar daun kelor, yang bisa menjadi solusi mengatasi kekurangan gizi.
Sebelumnya selain Musawwir Muhtar dengan Moringa Biscuit Plus (MorBi+), tiga anak muda Indonesia yang menjadi semifinalis dalam kompetisi tersebut, dengan inovasi-inovasi yang menarik. Yakni Hendriyadi Bahtiar Daeng Sila dengan Pulau Berkebun, dan Ridwan Wicaksono dengan Blumbang Reksa. Serta dalam kategori Startup Phase, Nancy Margried Panjaitan yang berinovasi dengan menggabungkan teknologi, matematika dan batik, melalui Batik Fractal.
Namun, yang berhasil masuk ke tahap selanjutnya dan menjadi salah satu dari 30 finalis GIST Tech-I 2016, hanya Musawwir. Dia akan bertarung dengan 29 finalis lain yang berasal dari berbagai negara, seperti Yordania, Bangladesh, Kazakhstan, Bhutan, Kenya, dan Rwanda, masing-masing memiliki ide maupun startup yang inovatif.
Bersama finalis-finalis lain, Musawwir akan mengikuti pelatihan yang berbasis internet sebelum terbang ke Silicon Valley, untuk mengikuti Gobal Entrepreneurship Summit (GES) di bulan Juni 2016 mendatang. Mereka akan melakukan pitching yang menentukan siapa pemenang, yang membawa hadiah pendanaan untuk mengembangkan bisnis mereka.
Nanti yang akan mendapatkan pendanaan dari GIST Tech-I adalah pemenang dari kedua kategori. Tetapi para finalis juga berkesempatan meraih pendanaan, baik dari perusahaan, organisasi, venture, hingga badan pemerintah, melalui sesi berjejaring di GES ini. Setelah kompetisi, mentoring yang sudah terlaksana tidak berhenti begitu saja, namun masih ada mentoring yang akan berjalan selama tiga bulan bagi para finalis.
GIST Tech-I adalah sebuah kompetisi tahunan tingkat dunia, mengenai kewirausahaan, riset, dan teknologi. Kompetisi yang digelar atas kerja sama Departemen Luar Negeri Amerika Serikat serta American Association for Advancement of science (AAAS), tahun ini menginjak kali kelima.
STEVY WIDIA
Discussion about this post