youngster.id - Indonesia PASTI BISA, gerakan gotong royong yang diinisiasi oleh East Ventures, berhasil menghimpun Rp 10 miliar untuk mendukung pengembangan dan produksi 100.000 test kit RT-PCR buatan dalam negeri. Lebih dari 2.000 individu dan korporasi, baik dari dalam maupun luar negeri, berpartisipasi sebagai donatur.
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan bahwa partisipasi ribuan individu dan korporasi, dari dalam dan luar negeri, menunjukkan solidaritas lintas negara dalam upaya memerangi pandemi Covid-19.
“Antusiasme yang ditunjukkan oleh individu dan pemimpin-pemimpin perusahaan startup untuk terlibat dalam penggalangan dana kami adalah bukti semangat gotong royong dalam menanggulangi wabah COVID-19. Kami berterima kasih kepada semua donatur, sukarelawan, dan partner yang bekerja keras untuk gerakan Indonesia PASTI BISA.” kata Willson dalam keterangannya, Senin (27/4/2020).
Donatur korporasi dalam gerakan Indonesia PASTI BISA, antara lain, adalah perusahaan digital lokal seperti Tokopedia, Sociolla, Waresix, dan Traveloka serta perusahaan pendanaan seperti East Ventures, EV Growth dan AC Ventures.
CEO dan Co-founder Tokopedia Willliam Tanuwijaya mengatakan, di tengah kondisi seperti ini, Tokopedia merasa memiliki tanggung jawab untuk turut berperan dalam melawan pandemi COVID-19.
“Kami terus melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan berkolaborasi bersama berbagai mitra strategis serta mendukung inisiatif-inisiatif kemanusiaan seperti gerakan Indonesia PASTI BISA. Kami percaya, dengan sifat gotong royong yang dimiliki masyarakat Indonesia, kita bisa bersama-sama melalui ini semua,” kata William.
Indonesia PASTI BISA juga menggalang dana dari korporasi dari beragam bidang industri termasuk Samora Group dan Triputra Group. Dari komunitas internasional, Indonesia PASTI BISA mendapatkan dukungan dana dari Pavilion Capital, Adams Street Partners dan CEO ByteDance, perusahaan pemilik aplikasi TikTok, Zhang Yiming.
Pengembangan dan produksi test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) buatan Indonesia adalah salah satu proyek dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, Membangun ekosistem inovasi dalam negeri yang kuat melalui sinergi, kolaborasi, dan koordinasi baik dalam perencanaan program, penggalangan dan pemanfaatan anggaran, sumberdaya manusia serta sumber daya lainnya, sudah seharusnya dikedepankan.
“Kolaborasi institusi pemerintah, industri, dan asosiasi dalam TFRIC19 bersama gerakan Indonesia PASTI BISA merupakan wujud konkret membangun ekosisitem inovasi nasional. Kami berharap agar ekosistem inovasi yang telah terbangun dalam TFRIC19 yang terdiri dari perwakilan peguruan tinggi, BUMN, swasta, asosiasi, dan lembaga pemerintah dapat mendorong percepatan pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi wabah COVID-19. Salah satunya seperti PCR test kit ini,” ungkapnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post