Industri Kreatif Nasional Jadi Prioritas

Presiden Jokowi temui Presiden Park di Blue House. (foto : antara)

youngster.id - Industri kreatif kini berkembang pesat di berbagai negara memiliki andil cukup besar dalam bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Untuk itu Presiden Joko Widodo akan memprioritaskan pengembangan industri kreatif nasional agar dapat berperan sebagai salah satu lokomotif pembangunan ekonomi nasional.

Hal itu disampaikan Kepala Negara usai mengunjungi CJ Creative Center for Convergence Culture yang dikenal dengan sebutan CJ Creative Center di Seoul, Republik Korea, dilansir Antara, Selasa (17/5).

“Yang paling penting adalah dimulai dulu. Kita sudah lama tidak memberikan prioritas kepada pengembangan industri kreatif kita,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Korea untuk memenuhi undangan Presiden Park Geun-hye.

Pada kunjungan itu, Kepala Negara juga menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama di bidang investasi sebesar US$ 18 miliar, yang meliputi sektor kelistrikan, energi terbarukan, industri pakan ternak, film, sepatu, dan farmasi.

Dia juga mengunjungi CJ Creative Center, yang didirikan atas kerja sama CJ Group dengan Ministry of Science, ICT and Future Planning, menjadi sebuah inkubator yang mendorong kerja sama pemerintah dan swasta untuk mendukung pendirian serta mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) dan wirausahawan memasuki persaingan global.

Industri kreatif, katanya, yang kini berkembang pesat di berbagai negara memiliki andil cukup besar dalam bagi Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Tahun lalu, kontribusi industri kreatif terhadap PDB nasional mencapai berkisar 7,05% atau senilai Rp 642 triliun. Industri kreatif juga menempati posisi keempat dalam penyerapan tenaga kerja yang mencapai 11,8 juta orang.

Saat ini, pemerintah sedang mengembangkan sekitar 16 subsektor industri mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio, aplikasi game, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, periklanan, musik, penerbitan, fotografi, desain produk, fashion, film animasi dan video, kriya, hingga kuliner.

“Keunggulan yang dimiliki Indonesia yang kurang terpublikasi luas. Indonesia memiliki sekitar 148 keraton dan sejarah kerajaan-kerajaan lainnya yang tradisi serta cerita-cerita kepahlawanan yang dapat dikembangkan dalam bentuk konten lokal,” katanya.

Dia mengatakan, pengembangan industri kreatif yang berbasis inovasi dan kreativitas selain bertujuan untuk pembangunan karakter manusia, juga dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, dan peningkatan daya saing nasional.

“Semakin melihat, saya semakin tahu bahwa kita mempunyai potensi yang besar di bidang industri kreatif. Artinya, kita menjadi cinta kepada tradisi kita. Kita cinta kepada identitas kita sendiri. Karena hal-hal yang berkaitan dengan tradisi, kejujuran, dan integritas akan sangat bagus bila kita angkat,” katanya.

Selama berada di Republik Korea, Presiden Jokowi juga mengunjungi Digital Media City (DMC) yang berlokasi di Kawasan Sangam-dong, Seoul.

STEVY WIDIA

Exit mobile version