Industri Tekstil Harus Siap Menyambut Digitalisasi

Para pekerja pabrik tekstil. (Foto: Ilustrasi/istimewa)

youngster.id - Arus digitalisasi mengalir pada industri tekstil dan produk tekstil. Dampak dari digitalisasi terlihat dari munculnya produk yang beragam, inovasi baru, dan model bisnis yang berubah. Selain itu, menjadikan proses pembelian lebih efisien dan efektif.

“Adanya digitalisasi yang merambah di semua sektor industri termasuk tekstil dan produk tekstil memberikan suatu kemudahan bagi pengusaha untuk mendapatkan barang yang diinginkan,” kata Hartmut Molzhan CEO and Co-Founder 88Spares.com, pada konferensi International Textile Manufacturers Federation (ITMF) 2017, Sabtu (16/9/2017) di Bali.

Dia menontohkan, banyaknya industri yang menggunakan digitalisasi seperti Amazon.com saat menjual berbagai produk yang kini telah tumbuh sebagai perusahaan digital yang besar di dunia.

Untuk bidang tekstil dan produk tekstil, perusahaannya 88spares.com dengan platform business to business (B to B) ingin mendorong digitalisasi itu lebih cepat masuk ke industri tekstil nasional agar pelaku usaha Indonesia menjadi kompetitif di masa depan.

“Perusahaan ingin mempertemukan pabrik, vendor, dan industri agar bisa berbisnis secara efisien, cepat dan murah,” katanya.

Dia mengatakan, saat ini sudah saatnya pedagang dan pembeli melakukan perdagangan dengan cara digitalisasi e-commerce yang bisa lebih efektif dan efisien dari sisi biaya dan waktu.

Untuk perdagangan suku cadang mesin industri tekstil dan produk tekstil, dia mengatakan, masih didominasi oleh pedagang offline, yang banyak melibatkan pihak ketiga dalam proses transaksi sehingga harga beli menjadi lebih mahal dibanding melalui proses digitalisasi.

Tekstil dan produk tekstil memang merupakan komoditas yang tidak akan pernah berhenti dan akan terus berkembang dan kian inovatif, sehingga memunculkan pedagang baru yang berakibat persaingan kian ketat.

Hal itu disampaikan Hartmut saat menjadi salah satu pembicara pada konferensi yang dihadiri lebih 200 peserta dari lebih 20 negara.

Chief Marketing Officer and Co-Founder 88Spares.com, Rosari Soendjoto mengatakan, keberadaan perusahaan yang didirikan patungan pengusaha dari Jerman dan Indonesia itu bisa memberikan kemudahan untuk membeli dan menjual suku cadang mesin industri tekstil dan produk tekstil secara langsung, tanpa melalui perantara, efisien, transparan, dan dengan harga yang kompetitif.

“Jadi pengusaha akan bisa secara memotong rantai pasokan saat membeli dan menjual suku cadang mesin tekstil di perusahaan kami. Jadi tidak perlu bingung menghubungi puluhan pemasok untuk mendapatkan suatu barang bisa lihat di katalog kami,” katanya.

Dia mengharapkan kehadirannya bisa menjadi perusahaan Indonesia pertama yang dapat mengoptimalkan pebisnis lokal di industri tekstil dan produk tekstil, sehingga bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

“Intinya adakah perlu menyederhanakan rantai pasokan suku cadang dan peralatan mesin untuk pengolahan tekstil dan produk tekstil,” tambahnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version